Suara.com - Pernahkah Anda mengalami keluhan mual, jantung berdebar hingga nyeri di bagian tertentu, namun setelah diperiksakan tidak terdapat penyakit apapun? Jika iya, mungkin Anda mengalami gangguan psikosomatik.
Gangguan psikosomatik ini mengacu pada gejala fisik nyata yang timbul dari atau dipengaruhi oleh pikiran dan emosi daripada penyebab organik tertentu dalam tubuh (seperti cedera atau infeksi).
Seperti dilansir dari Very Well Mind, gangguan psikosomatik berasal dari atau diperburuk oleh masalah psikologi seperti stres, depresi atau cemas berlebih yang bermanifestasi dalam tubuh sebagai rasa sakit fisik dan gejala lainnya.
Semua itu dapat berkontribusi pada gangguan psikosomatik, terutama ketika sistem kekebalan tubuh telah melemah oleh stres berat dan/atau kronis.
Baca Juga: Tips Dari Psikolog Agar Tidak Stres Selama Social Distancing di Rumah
Dikutip dari Alo Dokter, gejala psikosomatik biasanya muncul dengan beragam rupa, seperti:
- Sakit perut atau nyeri ulu hati
- Sakit kepala dan migrain
- Bernapas dengan cepat
- Jantung berdebar-debar
- Gemetar (tremor)
- Berkeringat
Gejala-gejala fisik ini timbul akibat adanya peningkatan aktivitas impuls atau rangsangan saraf dari otak ke berbagai bagian tubuh. Selain itu, terdapat pelepasan adrenalin (epinefrin) ke dalam dalam pembuluh darah yang sering muncul saat kita gelisah.
Untuk mengenali beberapa tanda yang dapat menandakan keluhan Anda tergolong gejala psikosomatik, dapat menggunakan acuan berikut:
1. Seberapa besar kekhawatiran atau kecemasan yang muncul
Orang dengan psikosomatik, cenderung memiliki keluhan fisik dengan rasa khawatir berlebih atau bahkan kurang terhadap apa yang dikeluhkannya.
2. Waktu munculnya keluhan
Keluhan psikosomatis umumnya muncul pada saat di bawah tekanan, atau saat beban pikiran meningkat.
Baca Juga: Alasan RS Tolak Rawat Pasien Covid-19, Benarkah Stres Sebabkan Jerawat?
3. Pola munculnya keluhan fisik.
Keluhan fisik yang dipicu oleh stres, umumnya menimbulkan pola keluhan serupa dan berulang.