Purwaniatun Meninggal karena Kanker Rahim, Ketahui Penyebabnya!

Selasa, 24 Maret 2020 | 09:49 WIB
Purwaniatun Meninggal karena Kanker Rahim, Ketahui Penyebabnya!
Purwaniatun [YouTube/Trans TV Official]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pesinetron Purwaniatun alias Mbak Pur yang biasa berperan sebagai ART meninggal dunia karena kanker rahim pada Senin (23/3/2020) kemarin. Mbak Pur meninggal dunia ketika menjalani perawatan di Rumah Sakit Mayapada Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

"Iya meninggal karena sakit. Pasca operasi, kanker rahim," ujar Gia, cucu Purwaniatun saat dihubungi, Senin (23/3/2020).

Gia mengungkapkan kondisi sang nenek tidak kunjung membaik sejak menjalani operasi pengangkatan rahim pada 40 hari sebelum meninggal dunia.

"Setelah dioperasi diangkat (rahimnya) setelah itu belum membaik gitu sampai sekarang," lanjutnya.

Baca Juga: Virus Corona Bisa Bertahan di Udara, Ini Masker yang Direkomendasikan WHO

Kanker rahim merupakan salah satu jenis penyakit serius yang berkembang di lapisan rahim. Dilansir oleh Hello Sehat, kanker jenis ini lebih banyak terjadi pada wanita yang telah melewati masa menopause.

Ilustrasi rahim perempuan. (Shutterstock)
Ilustrasi rahim perempuan. (Shutterstock)

Kanker rahim terjadi akibat mutasi gen di lapisan sel rahim. Mutasi gen inilah yang menyebabkan sel-sel tubuh sehat mengalami kerusakan.

Lalu, sel tubuh yang normal akan membelah diri dan tumbuh dengan kecepatan wajar. Kemudian sel ini akan mati dan digantikan dengan sel-sel baru.

Tapi, bila sel yang bermutasi lemah maka perkembangannya tidak terkendali. Sel-sel rusak ini nantinya akan menumpuk dan membentuk jaringan tumor.

Bahkan sel rusak itu bisa menyebar ke jaringan di sekitar dan organ tubuh lainnya. Proses inilah yang disebut sebagai metastasis.

Baca Juga: Mr P Terasa Nyeri? Kenali 3 Kemungkinan Penyebabnya Berikut Ini

Sampai sekarang masih belum diketahui penyebab sel-sel tubuh ini bermutasi. Namun, para ahli telah menemukan beberapa faktor yang meningkatkan risiko sel-sel sehat di tubuh bermutasi, termasuk obesitas dan ketidakseimbangan hormon.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI