Suara.com - Memiliki keluhan sakit tak selalu harus langsung pergi ke rumah sakit. Apalagi saat situasi pandemi virus corona di mana banyak rumah sakit justru kewalahan karena menghadapi pasien suspect Covid-19 dalam jumlah banyak.
Teknologi yang dibuat untuk memudahkan manusia, membuat kita dalam tahap di mana adanya Telemedicine atau layanan medis jarak jauh yang bisa dimanfaatkan melalui aplikasi online.
Salah satunya layanan Telemedicine hasil kerjasama antara Kementerian Kesehatan dengan GoJek yang bermitra dengan Halodoc dan GrabHealth yang bermitra dengan Good Doctor.
"Dokter telemedicine akan membantu konsultasi, menyarankan apa yang perlu dilakukan, penanganan obat dalam waktu sesingkatnya," kata CEO Halodoc, Jonathan Sudarta saat penandatanganan MoU dengan Kementerian Kesehatan di Jakarta, Senin (23/3/2020).
Baca Juga: Iklim Panas Perlambat Penyebaran Covid-19, Tapi Tak Musnahkan Virus
Jonathan menjelaskan, dokter telemedicine akan memberi arahan kepada pasien terkait kondisi yang dikeluhkannya. Jika terdapat kondisi darurat, maka dokter telemedicine akan merujuk pasien pada rumah sakit.
Sementara terkait pelayanan obat, Jonathan menjelaskan bahwa obat bisa diantar ke pasien dalam jangka waktu 35 menit.
"Kita telemedicine mengambil peran penting bersama GoJek dalam mengantarkan obat dan makanan," katanya.
Hal senada disampaikan layanan kesehatan Good Doctor.
Menurut Managing Director Good Doctor Danu Wicaksana, layanan telemedicine ini bisa dimanfaatkan oleh pasien dengan penyakit kronis yang setiap bulan perlu menebus obat ke apotik harus ke rumah sakit.
Baca Juga: Plaza Indonesia Tutup, Virus Corona Semakin Mewabah di Jakarta
"Kami kerjasama Grab sehingga mengantarkan obat ke rumah pasien. Sehingga penumpukkan di rumah sakit ataupun apotik bisa kita minimalkan," katanya.