Infografis
Suara.com - Natasha Ott (39) seorang wanita asal New Orleans ini meninggal dunia di apartemennya pada beberapa hari lalu. Padahal Natasha sedang menunggu hasil tes medis virus corona Covid-19 miliknya.
Sebelum meninggal dunia, Natasha Ott sempat menolak melakukan tes medis virus corona Covid-19. Hal itu pun diungkap oleh kekasihnya, Josh Anderson setelah meninggal dunia.
Josh Anderson mengatakan kekasihnya mulai mengalami flu dan demam pada 10 Maret 2020. Saat itu Natasha Ott tengah membantu orang-orang yang positif HIV, lalu diminta pulang tanpa pemeriksaan.
"Mereka mengirimnya pulang, tapi tidak mengujinya. Natasha hanya diberi tahu kalau dia berisiko rendah terinfeksi virus corona Covid-19," tulis Josh Anderson yang mengatakan bahwa kekasihnya baik dan lucu dikutip dari New York Post.
Baca Juga: Catat! Ini 3 Vitamin Daya Tahan Tubuh Terbaik untuk Cegah Penyakit
Sedangkan, klinik perawatan penderita HIV hanya memiliki 5 alat tes medis virus corona Covid-19. Sehingga mereka menolak Natasha untuk mengecek kondisinya.
Seminggu berlangsung, kondisi Natasha pun semakin memburuk. Ia pun mulai memeriksakan kondisinya dan melakukan tes corona Covid-19. Tetapi, ia harus menunggu hasil tes corona Covid-19 selama 5 hari.
![Ilustrasi virus corona Covid-19. [Shutterstock]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/03/13/29551-virus-corona-covid-19.jpg)
Artinya, Natasha sudah jatuh sakit setidaknya hampir 2 minggu. Josh Anderson pun sempat meyakinkan Natasha bahwa kondisinya akan baik-baik saja.
Tetapi, Josh Anderson justru menemukan Natasha dalam kondisi sudah meninggal dunia pada Jumat (20/3/2020) malam karena tak menjawab telepon maupun pesannya.
"Bagi Anda yang tidak mengenalnya. Ketahuilah bahwa aku sangat merasa kehilangannya. Wanita yang sangat kukenal kehidupannya mendadak berbaring di lantai tak bernyawa. Saya takut menyentuhnya dan memeluknya, ini cukup menghancurkanku," kata Josh Anderson.
Baca Juga: Mengonsumsi Banyak Gula Membuat Asupan Vitamin Lebih Sedikit
Akibat kematian kekasihnya. Josh pun merasa bahwa pemerintah belum siap menghadapi pandemi virus corona Covid-19 ini. Sehingga banyak nyawa melayang karena virus corona ini.
