Curhatan Petugas Medis Lihat Penderitaan Pasien Corona Covid-19

Minggu, 22 Maret 2020 | 14:56 WIB
Curhatan Petugas Medis Lihat Penderitaan Pasien Corona Covid-19
Ilustrasi rumah sakit. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah Louisiana, Amerika Serikat melaporkan 479 kasus corona Covid-19 yang terkonfirmasi pada Jumat (20/3/2020). Sebagian besar kasus berasal dari New Orleans yang sempat merayakan acara Mardi Gas 2 minggu sebelum ditemukannya kasus pertama.

Seorang petugas medis di New Orleans pun menceritakan kondisi rumah sakit yang mendadak sibuk dan efek infeksi virus corona Covid-19 pada paru-paru sejumlah pasien.

Seorang ahli pernapasan yang bekerja di unit perawatan intensif rumah sakit ini bercerita tetang sejumlah pasien Covid-19 yang relatif muda, antara usia 40 hingga 50 tahun. Beberapa pasien corona Covid-19 dalam kondisi parah menggunakan alat bantu ventilator.

Ia sempat kewalahan menangani pasiennya. Ia tertegun melihat kecepatan infeksi virus corona Covid-19 di New Orleans. ICU tempatnya bekerja seketika berubah menjadi unit khusus untuk menangani virus corona Covid-19.

Baca Juga: Jengkel Tunggu Skrining Corona, Wanita Ini Sengaja Batuk Depan Kru Kabin

Petugas medis ini mengira-ngira rumah sakit telah menerima banyak pasien virus corona Covid-19 dan sepertiganya membutuhkan ventilator. Sedangkan, rumah sakitnya masih belum siap menerima lonjakan pasien ini dan situasi ini telah mengubah pola pikirnya.

"Saat baca berita tentang kasus ini, saya sudah tahu kondisi ini bisa menjadi buruk. Tetapi, kami sudah terbiasa menangani flu setiap tahunnya. Jadi kami pikir tidak jauh lebih buruk daripada flu. Tetapi, melihat pasien corona Covid-19 sangat mengubah cara pandangku dan itu jauh lebih menakutkan." ujar sang petugas medis dikutip dari Propublica.org.

Ia pun mendapat pasien usia 40 tahunan. Saat itu ia merasa kaget melihat kondisi pasiennya yang berbeda dengan pasien lain, yang relatif sehat dan tidak ada riwayat kesehatan parah.

Tapi, pasiennya mendadak mengalami gangguan pernapasan sampai akhirnya tidak responsif. Tim medis sudah mengonfirmasi bahwa pasien itu positif Covid-19 karena kontak dekat dengan pasien lainnya.

Ilustrasi virus corona Covid-19. [Shutterstock]
Ilustrasi virus corona Covid-19. [Shutterstock]

Kemudian mereka berusaha memeriksa tanda-tanda vital pasien setiap 4 jam dengan monitor jantung. Ia melihat detak jantung pasiennya mendadak menurun dan meningkat seolah berusaha bernapas. Sampai akhirnya pasien itu tidak responsif.

Baca Juga: Cegah Penularan Virus, Tasya Kamila Praktikkan Etika Batuk yang Tepat

Ia menjelaskan bahwa sindrom gangguan pernapasan akut (ARDS), artinya paru-paru dipenuhi cairan. Pasien ARDS sangat sulit dioksigenisasi dan memiliki tingkat kematian sangat tinggi, sekitar 40 persen.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI