Meski risiko false positive begitu tinggi, lelaki yang juga menjabat sebagai Dirjen P2P Kemenkes tersebut mengatakan bahwa metode rapid test menjadi pilihan terbaik dan tercepat guna menemukan dan memutus mata rantai penularan Covid-19.
"Tetapi ini penapisan terbaik dilakukan pemeriksaan secara massal, sehingga secara cepat bisa menemukan potensi positif yang ada di masyarakat," katanya.
Bantu Pemerintah, Lakukan Isolasi Mandiri
Bagaimana cara rakyat membatu usaha pemerintah dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19? Meski tidak semua bisa melakukannya, tapi menjaga diri dengan melakukan isolasi mandiri merupakan jawaban terbaik.
Baca Juga: Jika Lockdown Diterapkan, Ini 6 Sektor yang Paling Terkena Dampak
Achmad Yurianto mengatakan isolasi mandiri atau self isolation di kediaman masing-masing, bisa menjadi usaha tepat mengindari virus bagi orang yang sehat sekaligus mengenali gejala dan respon virus bagi yang terinfeksi.
"Tentunya ada panduan tentang ini, diharapkan ada di rumah lakukan kegiatan yang baik, pakai masker asupan gizi cukup, jaga jarak dengan anggota keluarga lain, dan dilakukan monitoring oleh petugas kesehatan," ungkapnya.
Isolasi mandiri juga dianggap efektif mengurangi beban tugas rumah sakit dan petugas medis di lapangan yang kewalahan mengahadapi wabah virus corona Covid-19.
Mengingat ruang rawat yang terbatas, alat yang seadanya, dan petugas medis yang kewalahan merawat pasien Covid-19 yang tiba-tiba membludak, masyarakat diharap mengetahui cara melakukan isolasi mandiri terutama bagi mereka yang dinyatakan positif Covid-19 tanpa gejala berarti.
"Ini upaya mengurangi beban rumah sakit, apabila ditemukan kasus manakala ditemukan kasus yang membutuhkan perawatan positif. Sementara kasus positif dengan skrining PCR, serta bergejala maka bisa kita siapkan ruang rawat," tutupnya.
Baca Juga: Sumbang Hasil YouTube untuk Lawan Corona, Atta Halilintar Tuai Pujian