Suara.com - Kepanikan mengenai wabah virus corona Covid-19 terjadi hampir disetiap negara. Virus yang telah menjalar di 118 negara itu telah menjadi perbincangan sejak akhir Desember 2019 hingga sekarang.
Namun dibalik wabah dan perasaan panik, ada hikmah atau hal positif yang sebenarnya bisa kita petik.
Seorang psikolog Samuel Paul Veissière Ph.D. menyatakan, setidaknya ada lima hal positif yang terjadi di tengah-tengah wabah virus corona Covid-19. Seperti yang telah dialihbahasakan dari situs Psichology Today berikut.
1. Lebih peduli dengan kesehatan
Baca Juga: Manfaat Madu Hijau: Tingkatkan Imunitas Hingga Atasi Penyakit Lambung
Pemberitaan mengenai wabah virus corona Covid-19 memang membuat panik di sejumlah negara. Namun dibalik itu, karena wabah tersebut kita sekarang lebih memperhatikan kesehatan dan lebih menjaga kebersihan.
Kita juga jadi mengingat untuk peduli dengan sesama dan memaksa diri untuk bisa bekerja sama secara global dengan kompak melakukan social distancing juga isolasi mandiri. Dengan mengingat bahwa hidup manusia secara tidak langsung saling terhubung, kita diingatkan betapa berharganya kita satu sama lain.
2. Seluruh dunia bekerjasama
Dunia seakan sedang berbondong-bondong untuk mengalahkan musuh bersama yakni virus corona. Kerja sama dalam skala global itu belum pernah terjadi.
Sebelum kepanikan mengenai Covid-19 menyita perhatian, setiap orang menghadapi masalahnya masing-masing. Seperti kecemasan, kesepian, penyakit mental, dan meningkatnya ketidakpastian tentang masa depan.
Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Tentara AS Menempelkan Liurnya di Bus Wuhan?
Dari isu politik hingga perubahan iklim, perang budaya hingga resesi seks, kasus bunuh diri karena keputusasaan, dan bullying di media sosial yang rentan merusak mental kita. Segala masalah yang terjadi menjadi gejala individualisme yang merajalela.
Namun kasus pandemi Covid-19 telah membuat semua orang fokus pada hal yang sama dan pentingnya koordinasi juga kerja sama. Pemerintah dunia sekarang mengoordinasikan tindakan pencegahan dengan kerja sama yang belum pernah terlihat sebelumnya.
China telah mengerahkan dokter dan ahli kesehatan masyarakat untuk membantu Italia dengan krisis yang sedang berlangsung. Warga Israel dan Palestina bersatu untuk memerangi epidemi. Pemerintah di seluruh dunia menerapkan langkah-langkah ekonomi untuk membantu mereka yang rentan secara ekonomi.
3. Manusia saling membantu
Bencana alam biasanya menyatukan orang dan memicu tindakan solidaritas di antara sesama. Sementara ancaman pandemi, bagaimana pun telah menyatukan seluruh umat manusia melawan ancaman nyata. Manusia saling membantu tanpa perlu melihat suku, ras, atau kepercayaan.
4. Kualitas udara membaik
Kesehatan mental yang buruk hingga polusi dan polarisasi yang meningkat, seakan menjadi bukti bahwa masyarakat terlalu sibuk bekerja, konsumsi berlebihan, dan terlalu individulisme. Ketika sosial distancing sedang dilaksanakan di seluruh dunia, kualitas udara menjadi membaik.
Didokumentasikan dari China ke Italia, dengan emisi karbon mencapai titik terendah baru setiap hari karena berkurangnya perjalanan udara.
5. Hobi tertunda bisa terlaksana saat isolasi mandiri
Awalnya mungkin sulit untuk melakukan segala aktivitas hanya dari rumah. Tapi hal itu perlu dilakukan untuk menyelamatkan kesehatan pribadi dan saling menjaga satu sama lain.
Kebijakan isolasi mandiri juga memberi kita kesempatan untuk bekerja lebih sedikit, menghabiskan waktu bersama orang-orang terkasih, dan menemukan waktu untuk mengobrol, membaca, memainkan musik, memasak, dan terlibat dalam semua kesenangan.
Catatan Redaksi:
Jika Anda merasakan gejala batuk-batuk, demam, dan lainnya serta ingin mengetahui informasi yang benar soal virus corona Covid-19, sila hubungi Hotline Kemenkes 021-5210411 atau kontak ke nomor 081212123119