Suara.com - Presiden Joko Widodo telah menginstruksikan agar kegiatan belajar mengajar sekolah dilakukan di rumah guna mencegah penularan virus corona penyebab sakit Covid-19.
Selain pihak sekolah, orangtua siswa juga berperan penting dalam menjalankan instruksi tersebut.
Dikatakan psikolog dari Universitas Indonesia Rose Mini Agoes Salim, orangtua diminta untuk tidak panik dalam menyikapi keputusan tersebut.
"Wabah corona telah membuat mereka tidak ke sekolah. Hal itu akan berdampak berat karena banyak kecemasan pada dirinya, terutama jika orangtuanya cemas. Masalahnya cemas sangat mudah ditularkan. Orangtua yang cemas akan mudah anaknya cemas," kata Rose dalam siaran langsung melalui kanal Youtube BNPB Indonesia, Kamis (19/3/2020).
Baca Juga: 9 Warga Bekasi Positif Corona, 66 Suspect Tersebar di 11 Kecamatan
Khusus pada anak-anak balita, Rose menyarankan agar orangtua menjelaskan dengan metode dongeng atau video terkait larangan pergi ke sekolah akibat corona Covid-19.
Hal tersebut agar anak-anak lebih jelas mendapatkan pemahaman mengenai virus corona Covid-19
Sementara pada anak di atas usia 6 tahun, metode diskusi bisa dilakukan antara orangtua dan anak.
"Tanyakan dulu pada anak apa yang mereka ketahui tentang Covid-19. Sehingga akan mudah bagi mereka mencerna," ucapnya.
Meski belajar di rumah, orangtua perlu memastikan agar anak tetap beraktivitas sesuai jadwal hari biasa.
Baca Juga: Reaksi Ayah Saat Video Syur Mirip Marion Jola Beredar di Medsos
"Buat jadwal teratur. Ini bukan liburan. Jadi kalau sekolah biasa pagi bangun jam berapa, setelah itu mandi, sarapan. Termasuk juga olahraganya," jelasnya.