Suara.com - Malaysia telah menyatakan lockdown seiring meningkatnya kasus coroona Covid-19 yang cukup cepat. Pemerintah setempat pun telah memberlakukan Perintah Kontrol Gerakan untuk menekan kasus virus corona Covid-19.
Perintah itu bertujuan meminta semua orang untuk mengisolasi diri di dalam rumah, seperti bekerja dari rumah. Namun, masih ada beberapa orang di luar yang termasuk dalam kategori layanan esensial dan harus hadir di tempat kerja.
Amirul, seorang dokter di Kelantan, Malaysia pun telah berbagi kisah tentang seseorang yang ingin keluar dari pekerjaannya dengan berbohong. Orang tersebut mencoba berbohong bahwa dirinya seorang pasien positif corona Covid-19.
Kisah ini bermula ketika seorang pemuda pergi ke klinik dengan kondisi batuk pada 17 Maret 2020. Ia mengatakan kepada perawat bahwa ia tidak pernah bepergian, tidak mengenal orang yang memiliki corona Covid-19 dan tidak menghadiri acara sosial.
Baca Juga: Bukan Mitos! Ingin Berumur Panjang, Coba Konsumsi Kacang Ini
Setelahnya, pria itu masuk menemui dokter untuk memeriksakan kondisinya yang batuk-batuk. Petugas medis telah berpikir bahwa pria ini mungkin akan baik-baik saja karena tidak pernah bepergian dan tidak kontak dengan orang positif corona Covid-19.
Tetapi, pernyataan pria itu berubah ketika bertatap muka dengan dokter yang memeriksa kondisinya. Pria itu tiba-tiba berkata bahwa ada satu orang positif corona Covid-19 yang dikenalnya.
"Oh tunggu. Teman saya ada yang positif virus corona Covid-19," ujarnya dikutip dari World of Buzz.
Pernyataan pria itu pun membuat kaget dokter, sehingga petugas medis segera mengantarkannya ke ruang isolasi. Kemudian, dr. Amirul segera mengenakan pakaian APD (Alat Pelindung Diri) untuk memeriksa pria itu di ruang isolasi.
Namun setibanya di ruang isolasi, pasien itu sudah menghilang dan tidak ada staf medis yang mengetahui kepergiaannya. Mereka semua pun berusaha mencari pria tersebut.
Baca Juga: Konsumsi Mangga dalam Jumlah Banyak dapat Memengaruhi Gula Darah, Kok Bisa?
Setelah setengah jam mencari, dr. Amirul pun melepas APD-nya dan memberi tahu semua petugas medis senior bahwa seorang pasien yang kontak dengan orang positif corona Covid-19 telah melarikan diri.
Mereka pun segera memanggil kepala desa untuk membantu mencari pemuda tersebut. Akhirnya, pria itu kembali datang ke klinik dengan sang ayah setelah 5 menit pencarian.
Dokter Amirul segera memakain APD baru lagi yang membutuhkan waktu 15 menit. Setelah itu Amirul segera pergi ke ruang isolasi untuk memeriksa pasiennya.
Sebelum memeriksa, Amirul sempat menanyakan perginya pria tersebut. Pria itu mengaku baru saja pergi ke sekolah adiknya untuk menjemput.
Tetapi, dr. Amirul memahami bahwa pasiennya berbohong karena semua sekolah sedang diliburkan. Kemudian, ia mulai mempertanyakan tentang pasien positif corona Covid-19 yang kontak dengannya.
Amirul mempertanyakan di mana mereka kontak, tempat perawatan pasien dan proses komunikasi mereka. Lalu, pria itu mengaku bahwa ia tidak pernah punya teman positif virus corona Covid-19. Ia rupanya berbohong karena ingin melakukan medical check up.
"Sebenarnya saya tidak punya teman positif virus corona Covid-19. Saya hanya ingin medical check up karena cuti saya hanya sampai besok. Saya merasa sangat lelah harus bolak-balik bekerja," ujarnya.
Saat itu dr. Amirul ingin sekali memberikan peringatan kepada pria itu karena telah menyebabkan kepanikan. Tetapi, ia berusaha profesional untuk tetap memeriksa keluhan batuk pasien yang tidak melakukan medical check up.