Suara.com - Juru Bicara pemerintah untuk Covid-19, Achmad Yurianto mengungkap data signifikan dimana korban jiwa akibat terinfeksi coronavirus SARS CoV 2 yang menyebabkan sakit Covid-19 di Indonesia mencapai 19 jiwa.
Kata Yurianto, data tersebut didapat setelah pemerintah melakukan 'perbaikan data'.
Dari seluruh angka kematian itu, Yurianto menyebut jika hampir semua pasien yang meninggal dunia memiliki riwayat penyakit penyerta yang kronis seperti diabetes.
Baca Juga: Tiga RS Swasta Dedikasikan Fasilitas untuk Penanganan Virus Corona
"Hampir semua diawali dengan penyakit kronis, diabetes paling banyak, kemudian hipertensi," ujar Yurianto di Graha BNPB, Jakarta Timur, Rabu (18/3/2020).
Lelaki yang juga menjabat sebagai Dirjen P2P Kemenkes RI tersebut juga menyinggung bahwa kadar normal gula dalam darah adalah 200.
Namun ketika pasien dengan masalah diabetes terinfeksi virus corona Covid-19, maka sistem imun pasien akan turun dan membuat angka gula dalam darah melonjak drastis hingga 1200.
"Beberapa kasus, begitu kondisinya menjelek, gula darahnya bisa mencapai 1200. Padahal normalnya 200-an," ungkapnya.
Karena itulah, Yurianto menganalogikan virus SARS CoV 2 laiknya virus komputer yang dapat mengacaukan sistem metabolisme tubuh seseorang yang terinfeksi dan membuat kesehatan sangat tidak terkontrol.
Baca Juga: Indonesia Negara dengan Rasio Kematian Akibat Covid-19 Tertinggi di Dunia
"Karena virusnya itu yang bikin ngaco semua. Virus ini kaya virus komputer, sistemnya itu kacau nggak keru-keruan," tutupnya.
Dari data terakhir per 18 Maret 2020 pukul 12.00 WIB, angka kasus positif di Indonesia mencapai 227 dengan 11 orang di antaranya berhasil sembuh, dan 19 di antaranya meninggal dunia.
Catatan Redaksi:
Jika Anda merasakan gejala batuk-batuk, demam, dan lainnya serta ingin mengetahui informasi yang benar soal virus corona Covid-19, sila hubungi Hotline Kemenkes 021-5210411 atau kontak ke nomor 081212123119