Kasus Covid-19 Meningkat Pesat di Asia Tenggara, WHO Minta Negara Agresif

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Rabu, 18 Maret 2020 | 18:06 WIB
Kasus Covid-19 Meningkat Pesat di Asia Tenggara, WHO Minta Negara Agresif
Ilustrasi tes darah untuk mengetahui pasien terinfeksi virus corona covid-19 atau tidak. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kasus Covid-19 Meningkat Pesat di Asia Tenggara, WHO Minta Negara Agresif

Kasus infeksi virus Corona Covid-19 di Asia Tenggara melesat dengan cepat. Hal ini menimbulkan kekhawatiran, mengingat Asia Tenggara merupakan salah satu kawasan Asia dengan jumlah penduduk terpadat.

Dilansir Anadolu Agency, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meminta negara-negara di Asia Tenggara untuk mengambil langkah agresif dalam menangani pandemi Covid-19.

Direktur Regional WHO wilayah Asia Tenggara, Poonam Khetrapal Singh mengatakan langkah agresif diperlukan karena kasus Covid-19 meningkat cepat di wilayah ini.

Baca Juga: Karantina Selesai, 71 Tenaga Medis RS Mitra Keluarga Depok Negatif Corona

Ada delapan negara yang terjangkit Covid-19 berdasarkan kategori regional Asia Tenggara versi WHO.

Delapan negara tersebut yakni Indonesia (227 kasus), Thailand (147 kasus), India (137 kasus), Sri Lanka (29 kasus), Maladewa (13 kasus), Bangladesh (delapan kasus), Bhutan (satu kasus) dan Nepal (satu kasus).

"Situasinya berkembang pesat. Kita perlu segera meningkatkan semua upaya untuk mencegah virus menginfeksi lebih banyak orang," kata Singh dilansir Anadolu Agency.

WHO menuturkan hal paling penting adalah memastikan keberanjutan upaya deteksi, menguji, merawat, mengisolasi dan melacak kontak pasien.

WHO juga meminta agar negara-negara meningkatkan mekanisme darurat, mengaktifkan jaringan fasilitas kesehatan dan rumah sakit untuk menghindari kepadatan akibat lonjakan pasien.

Baca Juga: Update Corona: RS Telat Update Data, Jumlah Pasien Meninggal Jadi 19 Orang

Jumlah kasus diprediksi masih bisa meningkat karena ada lebih banyak klaster penularan virus yang sedang dikonfirmasi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI