Avigan telah memperoleh persetujuan di Jepang pada tahun 2014, dengan ketentuan bahwa obat itu hanya akan digunakan jika pemerintah memutuskan untuk memerangi virus influenza baru.
Namun studi juga menemukan bahwa obat tersebut dapat menyebabkan kematian atau kelainan pada janin, dan dapat ditularkan melalui air mani.
Seorang juru bicara Fujifilm mengatakan perusahaannya tidak terlibat dalam uji klinis China dan sedang mengevaluasi keputusan.
Fujifilm menandatangani perjanjian lisensi paten mengenai favipiravir dengan China Zhejiang Hisun Pharmaceutical pada 2016. Namun juru bicara itu mengatakan perjanjian itu dibatalkan tahun lalu, meskipun kedua pihak masih dalam "hubungan kerja sama."
Baca Juga: Pegawai WFH karena Corona, KPK: Jika Ada Panggilan Harus Segera ke Kantor
China menyatakan telah menerima persetujuan resmi untuk memproduksi obat itu pada bulan Februari dan dapat meningkatkan produksinya dengan versi generik.
Namun juru bicara Fujifilm mengatakan hak paten favipiravir di China telah berakhir sejak tahun lalu.
Fujifilm juga menyediakan Avigan ke rumah sakit Jepang untuk penelitian klinis dan bersiap untuk melakukan tes klinis sendiri di Jepang.