Suara.com - Pandemi virus corona Covid-19 tidak hanya berdampak pada kehidupan sehari-hari, tetapi juga program kehamilan. Wanita disarankan tidak menjalani program kehamilan bayi tabung atau IVF selama pandemi corona Covid-19.
Karena, program kehamilan IVF selama pandemi corona Covid-19 mungkin akan memberikan efek negatif selama kehamilan.
Sebuah laporan oleh Masyarakat Reproduksi dan Embriologi Manusia Eropa (ESHRE) mengatakan semua pasangan yang menjalani perawatan kesuburan harus menghindari program kehamilan sementara.
Meskipun pernyataan itu belum ada bukti jelasnya tentang efek negatif corona Covid-19 pada program kehamilan. Tetapi, beberapa wanita dengan corona Covid-19 dilaporkan berisiko melahirkan prematur.
Baca Juga: Sebabkan Pandemi, Ternyata 86 Persen Orang Tak Sadar Telah Sebarkan Virus
Dalam laporan itu juga menyarankan wanita yang menjalani program IVF untuk membekukan telur atau embrio yang telah dipersiapakan sebagai tindakan pencegahan.
"Kami menyarankan semua pasangan yang merencanakan perawatan kesuburan untuk mempertimbangkan rencana program hamil. Jika mereka tidak memiliki gejala dan risiko infeksi corona Covid-19 tetap harus menghindari kehamilan dulu," keterangan dalam laporan yang dikutip dari The Sun.
Sedangkan, pasien yang sudah terlanjut menjalani perawatan disarankan menunda kehamilan dengan cara membekukan embrio sementara.
Laporan ini juga menyarankan pasien yang sedang hamil atau menjalani perawatan, jangan melakukan perjalanan ke daerah yang kasus infeksi virus corona Covid-19 tinggi dan kontak dengan orang lain yang berpotensi.
ESHRE menemukan kasus perempuan yang dites positif corona Covid-19 juga melahirkan bayi sehat tanpa virus. Tetapi, laporan risiko bayi lahir prematur karena sang ibu memiliki corona Covid-19 perlu dipertimbangkan.
Baca Juga: Makan 1 Buah Nanas Utuh Setiap Hari, Ini yang akan Terjadi pada Tubuh!
Satu kasus juga melaporkan bahwa tidak ada bukti ibu bisa menularkan virus corona Covid-19 ke anaknya melalui penularan vertikal. Karena itu, belum ada bukti kuat bahwa bayi lahir bisa terinfeksi corona Covid-19.