Anjing Pertama yang Positif Virus Corona Meninggal

Yasinta Rahmawati Suara.Com
Rabu, 18 Maret 2020 | 14:01 WIB
Anjing Pertama yang Positif Virus Corona Meninggal
Ilustrasi anjing pomeranian. (Pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Anjing pertama yang diketahui positif virus corona Covid-19 telah meninggal di Hong Kong usai tampak pulih dari penyakit ini.

Dilansir dari South China Morning Post, anjing tersebut berjenis Pomeranian berusia 17 tahun. Ia meninggal pada Senin (16/03/2020) usai menjalani karantina dan dinyatakan sudah negatif virus corona.

Pemiliknya, seorang wanita berusia 60 tahun yang sembuh dari virus corona itu sendiri menolak Departemen Pertanian, Perikanan dan Konservasi (AFCD) kota itu untuk melakukan otopsi pada hewan peliharaannya.

"Departemen mengetahui dari pemilik anjing bahwa ia telah meninggal pada 16 Maret," kata departemen itu dalam sebuah pernyataan. "Pemilik mengatakan dia tidak mau (mengizinkan) otopsi untuk memeriksa penyebab kematian."

Baca Juga: Update Corona di Jogja: 2 Pasien Positif, 8 Pasien Tunggu Hasil Uji Lab

Anjing pomeranian tersebut telah kembali ke rumah pada hari Sabtu (14/03/2020) setelah diisolasi di sebuah fasilitas pemerintah sejak Rabu (26/02/2020).

Ilustrasi anjing pomeranian. (Pixabay)
Ilustrasi anjing pomeranian. (Pixabay)

Para pejabat menggunakan sampel hidung, mulut dan darah untuk berulang kali menguji virus pada anjing ini ketika dalam karantina.

Tes darah kembali negatif pada 12 Maret, yang berarti tidak ada antibodi terkait coronavirus yang ditemukan dalam sistem anjing. Tetapi pihak berwenang setempat mengatakan hasil itu tidak selalu berarti anjing itu tidak terinfeksi.

"Diketahui dalam beberapa kasus infeksi manusia tanpa gejala atau ringan dengan jenis virus corona lain bahwa antibodi mungkin tidak selalu berkembang," kata AFCD.

Anjing itu dianggap sebagai kasus pertama penularan virus dari manusia ke binatang, dengan pejabat Hong Kong percaya bahwa pemiliknya meneruskan "virus tingkat rendah".

Baca Juga: Virus Corona Covid-19 Bertahan di Udara 3 Jam, WHO Sarankan Pencegahan!

Meski demikian, para pejabat kesehatan di New York dan Hong Kong mengatakan mereka tidak percaya anjing dan kucing domestik dapat bertindak sebagai penular virus.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI