Herdberg mengatakan belum ada informasi bahwa virus corona Covid-19 bisa menular lewat makanan. CDC telah menyampaikan bahwa virus bisa menular lewat tetesan cairan tubuh ketika batuk atau bersih, lalu mengenai hidung, mata atau mulut orang lain.
Dengan begitu, layanan food delivery ini cukup membantu orang-orang agar tidak berinteraksi, berkumpul dan mengisolasi diri di rumah. Asalkan, jasa pengantar makanan menjalani praktik keamanan dan kesehatan yang benar, seperti menjaga kebersihan diri sendiri.
Pakar keamanan pangan, Benjamin Chapman, PhD, seorang profesor di North Carolina State University percaya bahwa kemungkinan virus corona Covid-19 melalui makanan tidak terlalu tinggi.
"Karena makanan atau kemasan makanan belum diidentifikasi sebagai faktor risiko penularan corona Covid-19, jadi saya mengatakan kalau risikonya rendah," kata Chapman.
Baca Juga: Pasien Positif Corona di Semarang Meninggal, Pernah ke Bali dan Jakarta