Jangan Langsung Minum Obat, Pakar Ungkap Fungsi Demam untuk Halau Penyakit

Selasa, 17 Maret 2020 | 15:00 WIB
Jangan Langsung Minum Obat, Pakar Ungkap Fungsi Demam untuk Halau Penyakit
Ilustrasi demam. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Jangan Langsung Minum Obat, Pakar Ungkap Fungsi Demam untuk Halau Penyakit

Demam merupakan gejala umum seseorang terserang penyakit infeksi virus atau bakteri. Pakar mengingatkan untuk tidak buru-buru minum obat ketika demam. Apa alasannya?

Saat tubuh terinfeksi virus dan bakteri, suhu badan kita akan cenderung meningkat hingga menimbulkan demam. Hal itu ternyata cara tubuh dalam melawan virus dan bakteri yang masuk.

"Demam itu mekanisme pertama tubuh kita melawan bakteri. Karena Bakteri dan virus tidak bisa bertahan dengan temperatur tinggi," jelas ahli gizi Emilia Achmadi, dalam live streaming Herbana.id bersama Inke Maris Associates, Selasa (17/3/2020).

Baca Juga: Meninggal di RSUP Persahabatan, Kepala PPATK Sempat Demam dan Sesak Napas

Emilia menyarankan, saat demam dan temperatur tubuh perlahan meningkat sebaiknya jangan terburu-buru minum parasetamol.

Sebab, saat itu lah justru tubuh sedang melawan salah satu inveksi dari virus atau bakteri.

"Kalau temperatur hanya naik sedikit jangan langsung dikasih parasetamol. Karena tubuh sedang coba melawan. Tapi kalau temperatur kita perhatikan naik terus artinya tubuh sudah kalah jadi harus ke dokter," paparnya.

ilustrasi demam. (Shutterstock)
ilustrasi demam. (Shutterstock)

Bahan alami rempah-rempah juga bisa digunakan untuk membantu tubuh meningkatkan temperatur, unhkap Emilia. Salah satunya jahe yang memang bersifat menghangatkan.

Baik jahe merah atau pun jahe biasa, menurut Emilia mengandung bahan aktif yang sama. Hanya saja, jumlah bahan aktif yang terkandung lebih banyak pada jahe merah

Baca Juga: Korban Meninggal Akibat Demam Berdarah Dengue Capai 104 Jiwa di Indonesia

Sehingga meski mengonsumsi dalam jumlah sedikit tetap dapat manfaat lebih.

"Karena warna beda, konteks warna merah ini sebagai anti oksidan. Semakin gelap warnanya, semakin merah, konteks antioksidannya makin tinggi," ungkapnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI