Suara.com - Kata Ahli Gizi Soal Obat Herbal: Untuk Mencegah Sakit, Bukan Menyembuhkan
Indonesia memiliki kekayaan rempah-rempah yang luar biasa banyak. Olahan rempah-rempah Indonesia pun kerap dijadikan sebagai bahan dasar ramuan hingga obat herbal.
Padahal menurut pakar, pengguaan herbal sebagai obat kurang tepat. Fungsi utama herbal adalah sebagai pencegahan penyakit, bukan sebagai obat untuk menyembuhkan.
"Sebenarnya herbal kurang tepat untuk menyembuhkan. Herbal sangat paten untuk mencegah. Konteksnya preventif," kata Ahli Gizi Emilia Achmadi dalam siaran live streaming di Instagram oleh @Herbana.id dan Inke Maris Associates, Selasa (17/3/2020).
Baca Juga: Tak Cuma Direbus, Ini Cara Mengolah Herbal Antivirus Menurut Pakarnya
Emilia menjelaskan bahwa kandungan herbal yang kaya akan antioksidan lebih berfungsi untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
"Jadi dia memang fokus dengan lebih banyak memasukan lebih banyak antioksida, Vitamin, mineral kemudian bahan-bahan aktif untuk meningkatkan daya tubuh," paparnya.
Menurutnya, konsumsi herbal sebenarnya sebagai pelengkap agar daya tahan tubuh lebih baik. Terpenting, tubuh tetap harus diberi asupan makanan bergizi juga olahraga teratur.
"Artinya herbal melengkapi dari semua yang telah kita lakukan. Setelah itu daya tahan tubuh akan di atas rata-rata," katanya.
Emilia menambahkan, memang tidak semua herbal memiliki fokus untuk meningkatkan imunitas. Namun umumnya rempah yang mampu menjaga diri dari infeksi virus dan bakteri terdapat pada beberapa jenis rempah yang umum di pasaran.
Baca Juga: Cegah Virus Corona Covid-19, Dongkrak Daya Tahan Tubuh dengan 7 Herbal Ini
"Rempah yang punya kemampuan dia bisa mengatur meningkatkan daya tahan tubuh jahe salah satunya. Kunyit mengandung bahan aktif yang punya kemampuan sebagai anti radang," ucapnya.