Suara.com - Pejabat kesehatan Amerika Serikat mengumumkan ada seorang sukarelawan sehat di Seattle yang menjadi orang pertama di negara tersebut yang menerima dosis vaksin virus corona baru eksperimental sebagai bagian dari uji coba klinis, pada Senin (16/3/2020).
Selama enam minggu ke depan, para peneliti berencana mendaftarkan 45 peserta lain dalam uji coba ini, untuk menguji keamanan vaksin Covid-19 ini serta kemampuannya menginduksi respons kekebalan tubuh.
Live Science melaporkan, sidang uji coba ini akan berlangsung di Kaiser Permanente Washington Health Research Institute (KPWHRI) di Seattle.
The National Institute of Allergy and Infectious Diseases (NIAID) diizinkan untuk menguji vaksin baru ini secara cepat ke dalam uji klinis tanpa pengujian menyeluruh pada model hewan, yang umumnya dijadikan prasyarat sebelum diuji pada manusia.
Baca Juga: Trump Ingin Hak Eksklusif Vaksin Virus Corona Buatan Jerman, Berlin Kesal
Sebelum dianggap aman dan efektif untuk digunakan secara luas, obat baru ini harus melewati tiga fase uji klinis berulang.
"Menemukan vaksin yang aman dan efektif untuk mencegah infeksi SARS-CoV-2 adalah prioritas kesehatan masyarakat yang mendesak. Studi Fase 1 ini, yang diluncurkan secara cepat, adalah langkah penting pertama untuk mencapai tujuan ," kata Direktur NIAID, Dr. Anthony Fauci.
Berdasarkan Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA), 'uji coba fase 1' atau 'uji klinis fase 1', bertujuan untuk memberikan informasi tentang bagaimana vaksin berinteraksi dengan tubuh manusia yang sehat.
Vaksin baru ini adalah hasil kerja sama antara peneliti dari NIAID dan perusahaan bioteknologi Moderna Inc yang berbasis di Cambridge, Massachusetts.
Baca Juga: Peneliti Inggris Bayar Relawan Rp 65 Juta Demi Temukan Vaksin Corona