Amerika Serikat akan Lakukan Uji Coba Vaksin Virus Corona pada Orang Sehat

Selasa, 17 Maret 2020 | 10:11 WIB
Amerika Serikat akan Lakukan Uji Coba Vaksin Virus Corona pada Orang Sehat
Ilustrasi Vaksin untuk virus corona [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pejabat kesehatan Amerika Serikat mengumumkan ada seorang sukarelawan sehat di Seattle yang menjadi orang pertama di negara tersebut yang menerima dosis vaksin virus corona baru eksperimental sebagai bagian dari uji coba klinis, pada Senin (16/3/2020).

Selama enam minggu ke depan, para peneliti berencana mendaftarkan 45 peserta lain dalam uji coba ini, untuk menguji keamanan vaksin Covid-19 ini serta kemampuannya menginduksi respons kekebalan tubuh.

Live Science melaporkan, sidang uji coba ini akan berlangsung di Kaiser Permanente Washington Health Research Institute (KPWHRI) di Seattle.

The National Institute of Allergy and Infectious Diseases (NIAID) diizinkan untuk menguji vaksin baru ini secara cepat ke dalam uji klinis tanpa pengujian menyeluruh pada model hewan, yang umumnya dijadikan prasyarat sebelum diuji pada manusia.

Baca Juga: Trump Ingin Hak Eksklusif Vaksin Virus Corona Buatan Jerman, Berlin Kesal

Sebelum dianggap aman dan efektif untuk digunakan secara luas, obat baru ini harus melewati tiga fase uji klinis berulang.

Vaksin MR Miliki Kandungan Babi ( shutterstock )
Ilsutrasi vaksin ( shutterstock )

"Menemukan vaksin yang aman dan efektif untuk mencegah infeksi SARS-CoV-2 adalah prioritas kesehatan masyarakat yang mendesak. Studi Fase 1 ini, yang diluncurkan secara cepat, adalah langkah penting pertama untuk mencapai tujuan ," kata Direktur NIAID, Dr. Anthony Fauci.

Berdasarkan Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA), 'uji coba fase 1' atau 'uji klinis fase 1', bertujuan untuk memberikan informasi tentang bagaimana vaksin berinteraksi dengan tubuh manusia yang sehat.

Vaksin baru ini adalah hasil kerja sama antara peneliti dari NIAID dan perusahaan bioteknologi Moderna Inc yang berbasis di Cambridge, Massachusetts.

Baca Juga: Peneliti Inggris Bayar Relawan Rp 65 Juta Demi Temukan Vaksin Corona

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI