RS Rujukan Penuh, Pemerintah Imbau Pasien Positif Covid-19 Isolasi Mandiri

Risna Halidi Suara.Com
Senin, 16 Maret 2020 | 19:42 WIB
RS Rujukan Penuh, Pemerintah Imbau Pasien Positif Covid-19 Isolasi Mandiri
Ruang Isolasi di RSUP Persahabatan tempat dirawatnya 10 pasien suspek virus Corona Covid-19. (Suara.com/Lilis Varwati)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Jumlah pasien positif corona Covid-19 di Indonesia terus bertambah.

Per Senin, (16/3/2020), jumlah pasien yang dinyatakan positif corona Covid-19 menjadi 134 kasus atau bertambah 17 kasus dari sebelumnya 117 pada Minggu (15/3) kemarin.

Menariknya, pada konferensi pers Senin (16/3) hari ini, juru bicara pemerintah mengenai Covid-19, Achmad Yurianto mengatakan pasien yang sudah dinyatakan positif Covid-19 tidak melulu harus menjalani masa isolasi di rumah sakit tapi bisa melakukannya di rumah secara mandiri.

"Sekarang tak berarti bahwa kasus positif harus diisolasi di rumah sakit. Ada beberapa kasus positif tanpa gejala yang akan kita karantina, diisolasi di rumahnya secara mandiri," kata Yurianto di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta, Senin (16/3/2020).

Baca Juga: Update Pasien Positif Corona di Jabar, Kini Bertambah Tiga orang

Ia bahkan mengatakan bahwa pedoman isolasi mandiri bagi pasien positif corona Covid-19 telah dikeluarkan dan dapat dilihat di laman resmi Kementerian Kesehatan RI.

Di sisi lain, salah seorang dokter yang bertugas di rumah sakit rujukan nasional mengatakan kepada Suara.com bahwa ruang isolasi bagi pasien corona Covid-19 sudah penuh. "Sudah full (ruang isolasi) rumah sakit rujukan," kata dokter tersebut melalui pesan WhatsApp kepada Suara.com, Senin (16/3/2020).

Belum jelas apakah imbauan isolasi mandiri bagi pasien corona Covid-19 yang Yurianto sampaikan terkait dengan kondisi rumah sakit di Indonesia yang dicurigai sudah kewalahan menangani pasien corona jenis baru tersebut.

Pasien Positif Corona Covid-19 di Jakarta di Kost Sendirian

Salah satu pasien positif corona Covid-19 dengan inisial A, mengaku sudah dikabari jika dirinya positif terinfeksi Covid-19 pada Sabtu (14/3) lalu. Tapi hingga hari ini, ia dibiarkan tanpa penanganan memadai oleh Dinas Kesehatan Jakarta karena alasan 'ruang isolasi penuh'.

Baca Juga: Flu Burung H5N6 Merebak di Peternakan Unggas Filipina

"Alasannya penuh. Jadi nunggu kuota dulu, mereka bilang gitu sih," tulis A, kepada Suara.com.

A diketahui mengunjungi Singapura untuk alasan pekerjaan pada 28 Februari sampai 1 Maret 2020. Sepulang dari Singapura, A mengaku mengalami flu. Memasuki hari kelima, ia mengalami batuk kering dan sensasi sakit di tenggorokan.

"Nah hari kedelapannya dada sesak, sesak banget. Kayak masuk angin tapi bukan masuk angin," kata A, dalam video yang diterima Suara.com.

Di Rabu, 11 Maret 2020, A mencoba menghubungi hotline Covid-19 Kemenkes. "Mereka menyarankan untuk tetap stay di rumah nanti ada pihak Puskesmas yang datang menjemput. Setelah itu Puskesmas memang datang menjemput aku untuk tes Covid-19," lanjutnya.

Ia pun menjalani tes Covid-19 dengan diambil lendir dari tenggorokan dan hidung. Setelah dinyatakan positif corona Covid-19 pada Sabtu (14/3), A langsung meminta untuk dibawa ke rumah sakit rujukan di Jakarta.

"Tetapi pihak puskesmas menginfokan enam rujukan rumah sakit itu penuh."

Terakhir, A mengaku kepada Suara.com tengah menunggu ambulans di kamar kos-kosannya sendirian.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI