Suara.com - Kepanikan akan meluasnya virus corona baru atau Covid-19 menyebabkan banyak berita bohong atau hoaks beredar. Salah satu hoaks yang banyak dipercaya adalah tes pernapasan 10 detik.
Klaimnya adalah bahwa virus corona dapat diidentifikasi dengan menarik napas panjang dan menahannya selama lebih dari 10 detik.
Ceritanya, jika Anda menyelesaikan tugas ini tanpa mengalami ketidaknyamanan, sesak, itu membuktikan tidak ada fibrosis di paru-paru, yang dapat menunjukkan Anda bebas dari infeksi pernapasan.
Dikatakan bahwa jika seorang pasien virus corona pergi ke rumah sakit terlambat, paru-parunya akan mengalami 50 persen fibrosis, suatu kondisi yang ditandai oleh parut paru-paru yang membatasi pernapasan.
Baca Juga: Studi: Virus Corona Menyebar Lebih Lamban di Wilayah Panas
Lebih lanjut, hoaks yang beredar menyarankan untuk melakukan tes pernapasan 10 detik untuk mengetahui kondisi paru-paru apakah diinduksi virus corona atau tidak.
Dilansir dari Express, Robert Legare Atmar, seorang spesialis penyakit menular di Baylor College of Medicine dengan cepat membantah klaim itu.
Dia mengatakan kepada Associated Press bahwa tidak ada bukti jelas kalau virus corona dapat menyebabkan 50 persen fibrosis paru. Dr. Atmar juga mengatakan klaim tes pernapasan 10 detik itu jelas salah.
"Pendekatan ini mungkin membantu dalam mengidentifikasi orang dengan penyakit paru-paru yang lebih serius, tetapi tidak akan mengidentifikasi orang yang terinfeksi virus corona yang memiliki gejala ringan hingga tanpa gejala," katanya.
Hoaks lainnya yang beredar adalah minum air yang teratur dapat menangkal ancaman bersarangnya virus corona.
Baca Juga: Cara Bikin Disinfektan Pencegah Corona Mudah di Rumah ala Adik Najwa Shihab
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sudah meluruskan yang satu ini, "meskipun tetap terhidrasi dengan air minum adalah penting untuk kesehatan secara keseluruhan, itu tidak mencegah infeksi virus corona Covid-19."