Suara.com - Sebuah artikel yang terbit di situs web pemerintah Hubei pada Kamis (12/3/2020) yang menyatakan Covid-19 dapat merusak kesehatan reproduksi pria telah dihapus beberapa jam kemudian.
Artikel tersebut juga menyebut bahwa lelaki yang tertular virus corona baru dan telah pulih harus mencari nasihat medis tentang apakah infeksi berdampak buruk pada kesuburan.
Secara teori hal ini mungkin karena genetik SARS-CoV-2 mirip dengan penyebab SARS. Namun, tidak ada bukti yang menunjukkan infeksi dapat merusak sistem reproduksi pria.
Infeksi ini dapat mengakibatkan 'kerusakan homeostasis kekebalan di testis', yang dapat menyebabkan peradangan testis. Pada akhirnya dapat mengurangi jumlah sperma dan menyebabkan infertilitas, kata penulis.
Baca Juga: Pulang Tur dari Bali, 41 Siswa SMA di Kendal Jalani Karantina 14 Hari
Mereka juga mengatakan bahwa baik Covid-19 dan SARS menyerang sel hingga menempel di enzim yang disebut ACE2, yang dalam jumlah besar juga terdapat di testis, serta organ lain seperti ginjal dan jantung.
Itulah sebabnya pria yang terinfeksi harus diperiksa agar dapat diobati sedini mungkin.
Dilansir South China Morning Post, artikel ini dibuat oleh tim dari pusat pengobatan reproduksi di Rumah Sakit Tongji di Wuhan, ibukota Hubei.
Namun sayangnya, pemerintah menolak memberi tahu alasan dihapusnya artikel tersebut, yang secara luas sebenarnya sudah dibagikan di media sosial.
Catatan Redaksi: Jika Anda merasakan gejala batuk-batuk, demam, dan lainnya serta ingin mengetahui informasi yang benar soal virus corona Covid-19, sila hubungi Hotline Kemenkes 021-5210411 atau kontak ke nomor 081212123119.
Baca Juga: Bos Universal Music Positif Virus Corona, Sempat Bertemu CEO Apple