Mantan Menkes Sarankan Rapat Pejabat Dilakukan Lewat Internet

Senin, 16 Maret 2020 | 11:25 WIB
Mantan Menkes Sarankan Rapat Pejabat Dilakukan Lewat Internet
Menkes Nila. (Suara.com/Dini Afrianti Efendi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mantan Menkes Sarankan Rapat Pejabat Dilakukan Lewat Internet

Pandemi corona Covid-19 sudah mencapai tingkat yang mengkhawatirkan di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Pasca covid-19 menyerang Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, itu artinya virus sudah mencapai ring 1 pemerintah, membuat kekhawatiran semakin meningkat.

Beberapa waktu lalu, Menteri Kesehatan periode 2014-2019 Nila Moeloek menyarankan masyarakat, termasuk pejabat, untuk aware dan menjaga diri sendiri. "Artinya betul ketika kita terima tamu dari suatu negara yang terpapar, maaf kita untuk tidak bisa bertemu. Tapi bisa berhubungan, tadi yang diharapkan bisa WhatsApp, IT kita kan luar biasa," ujar Nila beberapa waktu lalu di Jakarta.

Baca Juga: Pantau Informasi Corona di Jawa Barat dengan Situs Ini

Langkah ini, kata Nila, termasuk perilaku yang harus diterapkan dalam rapat antarpejabat pemerintah. Tak lupa juga memakai masker ketika sakit atau saat berinteraksi dengan orang lain.

"Tadi saya bilang, mari kita menjaga diri kita sendiri. Iya boleh (dalam rapat), makanya pakai masker, saya kalau seperti ini (wawancara langsung dengan wartawan) barangkali pakai. Walaupun mungkin saya sehat," ungkap Nila.

Perempuan yang juga salah satu guru besar di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) itu melihat persebaran virus ini cukup cepat di masyarakat. Apalagi dari beberapa informasi yang didapat virus, tetap bisa menularkan meski dalam periode inkubasi.

"Kita masa inkubasi sudah bisa menularkan, misalkan di antara kita ada percikan ludah ini kita bisa juga terkena. Jadi keberhati-hatian itu saya setuju, hindari kerumunan. Kita cobalah menjaga diri kita sendiri saja lebih baik," ungkapnya.

Bagi masyarakat ataupun pejabat yang memiliki tamu lintas negara, disarankan juga, kata dia, untuk menunda pertemuan. Apalagi tamu berasal dari negara yang kemungkinan penularan cukup tinggi.

Baca Juga: Jam Bus TJ Dibatasi karena Corona, Warga: Masya Allah Gak Kuat Antreanya

"Kalau memang ada tamu dan dia ada dari negara yang sudah dilarang, ya minta maaf, saya juga nggak akan terima, mungkin WhatsApp-an sajalah kan bisa, email saja kan bisa," tutupnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI