Cemas Gegara Wabah Corona Covid-19? Ikuti Enam Anjuran Psikolog Berikut Ini

Senin, 16 Maret 2020 | 07:30 WIB
Cemas Gegara Wabah Corona Covid-19? Ikuti Enam Anjuran Psikolog Berikut Ini
Ilustrasi cemas atau khawatir [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sulit disangkal bahwa masuknya virus corona penyebab sakit Covid-19 ke Indonesia telah menyebabkan kecemasan di masyarakat.

Bahkan Presiden Joko Widodo juga telah mengakui bahwa pihak pemerintah sengaja tak banyak membuka informasi penanganan corona agar warga tak semakin cemas.

Perasaan cemas dalam menanggapi sesuatu ternyata termasuk sifat alami tubuh dan itu normal lho.
Hal tersebut disampaikan profesor psikiatri di Weill-Cornell School of Medicine New York-Presbyterian Hospital, Gail Saltz, M.D.

"Karena saat ini ada banyak hal yang menimbulkan kecemasan. Ini adalah evolusi, normal, dan sehat untuk memiliki kecemasan dalam reaksi terhadap sesuatu, dengan tingkat kepedulian yang sesuai," kata Saltz seperti Suara.com kutip dari goodhousekeeping.com.

Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Miras Vodka Mengurangi Risiko Infeksi COVID-19?

Dokter Saltz menjelaskan seseorang dapat dengan mudah meningkatkan kekhawatiran mereka ke tingkat kecemasan. Namun ia mengingatkan jika seseorang mengalami kecemasan berlebihan yang mengganggu fungsi organ tubuh, maka sebaiknya berkonsultasi ke ahli medis.

Tapi jangan dulu terburu-buru. Jika kecemasan telah berubah menjadi ketakutan, perasaan tidak berdaya, atau panik dalam kehidupan sehari-hari, kamu bisa menenangkan diri sambil tetap mendapat informasi yang memadai.

Jadi, kendalikan kecemasanmu dengan enam cara di bawah ini sambil tetap dapatkan informasi valid mengenai perkembangam virus corona Covid-19 ya!

1. Jangan coba menangkal perasaan cemas
Joseph McNamara, Ph.D., co-direktur Pusat OCD, Anxiety and Disorders dari University of Florida, mengatakan bahwa mencoba menangkal perasaan cemas tidak akan membantumu mengelola stres.

"Kecemasan membantu kita untuk bersiap dan aman. Jika kita tidak memiliki kecemasan sebelum ujian, kita tidak akan belajar," katanya, bersama Megan Barthle-Herrera, Ph.D., asisten profesor di departemen UF psikiatri.

Baca Juga: Hits: Cara Diet 3 Bulan Turun 13 Kg, Persiapan Penting Sebelum Lockdown

Jeffrey Cohen, Psy.D, seorang psikolog klinis di departemen psikiatri di Irving Medical Center, Columbia University juga mengatakan bahwa dengan menyadari kecemasan dapat membantu diri bersiap lebih baik.

"Semakin kita tidak mau menerima kecemasan, semakin banyak kecemasan kita meningkat, jadi berlatihlah membiarkan kecemasan hadir, dan mengingatkan dirimu sendiri bahwa boleh saja merasa cemas," katanya.

2. Jangan hanya fokus pada informasi negatif
Kasus Covid-19 memang telah mencapai lebih dari 100 ribu di dunia. Namun cobalah jangan hanya fokus pada berita negatif.

Fakta bahwa tingkat pemulihan saat ini untuk Covid-19 jauh melebihi angka kematiannya, per data dari Organisasi Kesehatan Dunia WHO.

"Pikiran cemas cenderung memperhatikan informasi negatif, jadi pastikan juga memperhatikan berita positif tentang Covid-19, seperti pengalaman orang-orang yang telah pulih," kata Cohen.

3. Batasi koneksi dengan media sosial
"Bergantung pada media sosial sebagai sumber informasi tentang Covid-19 akan meningkatkan kecemasan - dan perlu diingat bahwa ada juga banyak informasi yang salah di sana," kata Gregory Jantz, Ph.D., pakar gangguan perilaku dan penulis Healing Depression for Life.

Dokter Saltz menyarankan sebaiknya masyarakat hanya menerima informasi dari kementerian kesehatan atau WHO atau ahli epidemiologi kesehatan masyarakat yang terpercaya.

4. Tetap aktif bergerak
Olahraga yoga dasar disarankan untuk dapat menenangkan pikiran.

Dokter Saltz mengatakan bahwa berolahraga atau bermeditasi dapat melawan beberapa gejala fisiologis dari kecemasan seperti berkeringat, mual, tegang tubuh, atau pikiran mengganggu yang terus-menerus.

"Cobalah teknik relaksasi otot, regangkan otot-otot di area tertentu pada tubuh, hitung sampai lima dan lepaskan selama lima hitungan lagi, dan tingkatkan kesehatan tubuhmu," ucapnya.

Hampir semua ahli juga menyebutkan bahwa latihan aerobik juga bisa mengurangi kecemasan.

5. Makan makanan seimbang dan tidur tepat waktu
Makan sehat itu penting terutama hindari konsumsi alkohol. "Saya telah melihat lelucon tentang anggur di kanan dan kiri di media sosial, tetapi penting untuk memahami bahwa pada kenyataannya, alkohol adalah sumber depresi," kata Dokter Saltz.

Dokter Saltz mengingatkan bahwa berusaha menjaga pola tidur akan benar-benar meningkatkan kemampuan tubuh untuk mengatasi stres di siang hari.

6. Tetap berhubungan dengan keluarga dan teman
Jika kamu harus melakukan isolasi mandiri pasca-bepergian dari wilayah yang terinfeksi corona, jangan dulu sedih.

Karena ini hanya akan menimbulkan lebih banyak kecemasan. Kamu mungkin tidak dapat berbicara secara tatap muka dengan orang lain.

Tetapi berbicara dengan orang yang kamu cintai, teman, dan bahkan kolega atau kenalan masih bisa dilakukan melalui telepon genggam. Hal itu setidaknya bisa membuatmu lebih baik dan tidak merasa kesepian.

Bagaimana, latih kurangi rasa cemasmu ya!


Catatan Redaksi:
Jika Anda merasakan gejala batuk-batuk, demam, dan lainnya serta ingin mengetahui informasi yang benar soal virus corona Covid-19, sila hubungi Hotline Kemenkes 021-5210411 atau kontak ke nomor 081212123119.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI