Suara.com - Sulit disangkal bahwa masuknya virus corona penyebab sakit Covid-19 ke Indonesia telah menyebabkan kecemasan di masyarakat.
Bahkan Presiden Joko Widodo juga telah mengakui bahwa pihak pemerintah sengaja tak banyak membuka informasi penanganan corona agar warga tak semakin cemas.
Perasaan cemas dalam menanggapi sesuatu ternyata termasuk sifat alami tubuh dan itu normal lho.
Hal tersebut disampaikan profesor psikiatri di Weill-Cornell School of Medicine New York-Presbyterian Hospital, Gail Saltz, M.D.
"Karena saat ini ada banyak hal yang menimbulkan kecemasan. Ini adalah evolusi, normal, dan sehat untuk memiliki kecemasan dalam reaksi terhadap sesuatu, dengan tingkat kepedulian yang sesuai," kata Saltz seperti Suara.com kutip dari goodhousekeeping.com.
Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Miras Vodka Mengurangi Risiko Infeksi COVID-19?
Dokter Saltz menjelaskan seseorang dapat dengan mudah meningkatkan kekhawatiran mereka ke tingkat kecemasan. Namun ia mengingatkan jika seseorang mengalami kecemasan berlebihan yang mengganggu fungsi organ tubuh, maka sebaiknya berkonsultasi ke ahli medis.
Tapi jangan dulu terburu-buru. Jika kecemasan telah berubah menjadi ketakutan, perasaan tidak berdaya, atau panik dalam kehidupan sehari-hari, kamu bisa menenangkan diri sambil tetap mendapat informasi yang memadai.
Jadi, kendalikan kecemasanmu dengan enam cara di bawah ini sambil tetap dapatkan informasi valid mengenai perkembangam virus corona Covid-19 ya!
1. Jangan coba menangkal perasaan cemas
Joseph McNamara, Ph.D., co-direktur Pusat OCD, Anxiety and Disorders dari University of Florida, mengatakan bahwa mencoba menangkal perasaan cemas tidak akan membantumu mengelola stres.
"Kecemasan membantu kita untuk bersiap dan aman. Jika kita tidak memiliki kecemasan sebelum ujian, kita tidak akan belajar," katanya, bersama Megan Barthle-Herrera, Ph.D., asisten profesor di departemen UF psikiatri.
Baca Juga: Hits: Cara Diet 3 Bulan Turun 13 Kg, Persiapan Penting Sebelum Lockdown
Jeffrey Cohen, Psy.D, seorang psikolog klinis di departemen psikiatri di Irving Medical Center, Columbia University juga mengatakan bahwa dengan menyadari kecemasan dapat membantu diri bersiap lebih baik.