WHO Surati Presiden Soal Corona Covid-19, Pemerintah Beli 10.000 Alat Tes

Sabtu, 14 Maret 2020 | 20:15 WIB
WHO Surati Presiden Soal Corona Covid-19, Pemerintah Beli 10.000 Alat Tes
Indonesia beli 10.000 alat tes virus Corona Covid-19. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - WHO Surati Presiden Soal Corona Covid-19, Pemerintah Beli 10.000 Alat Tes

Juru Bicara pemerintah terkait Covid-19 Achmad Yurianto menanggapi surat dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk Presiden Joko Widodo. Surat tersebut berisi permintaan dari WHO agar Indonesia menetapkan pandemi virus corona atau Covid-19 sebagai darurat nasional dan kekhawatiran WHO soal alat tes virus Corona Covid-19 di Indonesia.

Juru Bicara terkait Covid-19, Achmad Yurianto memastikan pemerintah sudah membeli 10.000 alat tes, dan sebagian di antaranya diserahkan ke Unair.

"Ada 10.000 (alat) sudah sudah kita beli, sudah ada di Unair sebagian," ungkap Yurianto di Graha BNPB, Jakarta Timur.

Baca Juga: Anies Kirim Surat ke Menkes Minta Diizinkan Tes Virus Corona

Guna mempercepat penanggulangan, Yurianto juga menyebut apabila 10.000 alat berbentuk reagen ini masih kurang, maka pemerintah bersedia menambahnya.

"Sudah (dibeli alatnya), saya tambahin lagi kalau kurang," tuturnya.

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Dirjen P2P) Kemenkes itu juga menyebut dalam satu hari saja, pemerintah menerima lebih dari 300 spesimen yang harus diperiksa dan dikonfirmasi lebih lanjut.

"(Hari ini) ada 300 (sampel spesimen) sekian, saya nggak hafal," imbuhnya.

Terakhir, ia juga menegaskan pemeriksaan spesimen ini adalah gratis dan tidak dipungut biaya apapun. Apalagi ini merupakan sampel hasil tracing atau penelusuran pemerintah, terhadap mereka yang melakukan kontak dengan orang positif. Baik sebagai orang dalam pemantauan (ODP) maupun pasien dalam pengawasan (PDP).

Baca Juga: IDI Minta Pemerintah Perbanyak Laboratorium Untuk Tes Corona

"(Periksa spesimen) nggak (bayar). Yang bayar, bayar ke saya aja," candanya sambil berseloroh.

Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus. (Shutterstock)
Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus. (Shutterstock)

Sebelumnya, Direktur Jenderal WHO, Thedros Adhanom Ghebreyesus, dalam surat bertanggal 10 Maret itu mendesak agar negara di dunia, terutama yang memiliki populasi besar dan kemampuan sistem kesehatan yang tidak merata, untuk fokus pada pendeteksian kasus dan peningkatan kapasitas tes laboratorium.

"Konfirmasi dini adalah faktor penting untuk memahami transmisi Covid-19 dan untuk bisa membendung penyebarannya," beber Ghebreyesus.

Di area-area tempat virus corona baru tidak terdeteksi atau sukar terdeteksi, WHO merekomendasikan agar diterapkan status darurat nasional.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI