Ilmuwan UI: Obat Herbal Tak Bisa Sembuhkan Virus Corona Covid-19

Liberty Jemadu Suara.Com
Sabtu, 14 Maret 2020 | 01:15 WIB
Ilmuwan UI: Obat Herbal Tak Bisa Sembuhkan Virus Corona Covid-19
Ilustrasi jambu biji yang diklaim mengandung senyawa yang bisa melawan virus corona. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Peneliti di Klaster Bioinformatika Indonesian Medical Education and Research Institute (IMERI) Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI) Rafika Indah Paramita, M.Farm., Apt mengatakan obat herbal tidak bisa untuk mengobati penyakit seperti Covid-19 yang disebabkan virus SARS-CoV-2.

"Untuk senyawa herbal tidak bisa terapi pengobatan apa pun, hanya membantu saja," ujar Rafika yang juga dosen di Departemen Kimia Kedokteran Fakultas Kedokteran UI usai konferensi pers tentang Covid-19 di Gedung Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta, Jumat (14/3/2020).

Rafika menyebutkan yang bisa memberi klaim mengobati dan menyembuhkan penyakit hanya obat kimia, yakni obat tunggal yang sudah uji klinis.

Sementara, obat herbal terdiri dari banyak komponen sehingga berperan hanya untuk pendukung saja dalam penanganan kesehatan masyarakat.

Baca Juga: Israel Disebut Akan Umumkan Vaksin Virus Corona dalam Hitungan Hari

"Untuk obat herbal sebenarnya tidak bisa diklaim untuk menyembuhkan atau mengobati," ujar Rafika.

Sebelumnya, jambu biji mengandung senyawa kandidat potensial yang dapat digunakan sebagai bahan untuk menciptakan obat yang dapat menghambat dan mencegah virus corona jenis baru atau SARS-CoV-2 penyebab penyakit COVID-19 menginfeksi manusia, demikian hasil penelitian Universitas Indonesia (UI) dan Institut Pertanian Bogor (IPB).

Beberapa golongan senyawa yang berpotensi untuk menghambat dan mencegah virus SARS-CoV-2 untuk menginfeksi manusia antara lain hesperidin, rhamnetin, kaempferol, kuersetin dan myricetin yang terkandung dalam jambu biji dengan daging buah merah muda, kulit jeruk, dan daun kelor.

Sejumlah kajian menunjukkan jambu biji (Psidium guajava) dengan daging buah warna merah muda memiliki kandungan senyawa yakni myricetin, kuersetin, luteolin, kaempferol dan hesperidin.

"Saya tidak menyebutkan itu (jambu biji) sebagai terapi (pengobatan COVID-19) karena masih membutuhkan penelitian lebih lanjut," tambah Rafika yang juga bagian dari tim peneliti senyawa kandidat potensial untuk mencegah virus SARS-CoV-2 menginfeksi manusia itu. [Antara]

Baca Juga: Studi FKUI Sebut Jambu Biji Ampuh Cegah Virus Corona, Termasuk Covid-19?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI