Dilematis, Dokter Italia Pilih Pasien yang Bisa Diselamatkan Karena Corona

Risna Halidi Suara.Com
Kamis, 12 Maret 2020 | 13:00 WIB
Dilematis, Dokter Italia Pilih Pasien yang Bisa Diselamatkan Karena Corona
Orang-orang dengan mengenakan masker berjalan melewati Flinders Street Station, setelah kasus virus corona dipastikan muncul, di Melbourne, Victoria, Australia (29/1/2020). (ANTARA/REUTERS/Andrew Kelly/tm)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tingginya angka pasien yang terinfeksi virus corona Covid-19 di Italia membuat petugas medis di sana dihadapkan dengan pilihan dilematis tentang mana pasien yang bisa dan tidak bisa diselamatkan.

Dilansir Suara.com dari Business Insider, dokter di Italia dikatakan lebih memprioritaskan pasien muda dan lebih sehat karena memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk selamat karena virus corona Covid-19.

"Kami tidak ingin mendiskriminasi. Kami sadar bahwa tubuh pasien yang sangat ringkih akan kesulitan menerima beberapa jenis pengobatan yang kami berikan daripada mereka yang lebih sehat," kata Luigi Riccioni, seorang anestesiologis dari Siiarti kepada media Italia, Politico.

Belum lama ini, Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte memutuskan untuk mengisolasi seluruh wilayah Italia dalam kebijakan 'lockdown'  akibat wabah virus corona Covid-19.

Baca Juga: Awas Kodok Loncat! Interior Kamar Bernuansa Alam Ini Malah Bikin Pusing

Atas kebijakan tersebut, sebanyak 60 juta warga Italia harus mengurangi kehidupan sosial mereka termasuk berbelanja, berwisata, beribadah dan bepergian lainnya.

Di rumah sakit, pekerja medis babak belur dihantam tingginya angka pasien baru yang datang. Mereka harus menyiapkan ranjang rumah sakit yang banyak serta ruang intensif yang memadai.

Dokter yang bekerja keras juga malah ikut jatuh sakit, tak sedikit dari mereka yang terpapar virus corona Covid-19. "Kami memutuskan berdasarkan usia dan kondisi kesehatan. Seperti situasi perang. Bukan saya yang memutuskan tetapi buku manual yang kami pelajari," kata Christian Salaroli seorang anestesiologis lain dari Italia kepada koran Corriere della Sera.

Ia melanjutkan, jika ada pasien datang dalam kondisi gagal multi organ, kemungkinan besar dokter tidak akan memberikan pengobatan.

Catatan Redaksi:
Jika Anda merasakan gejala batuk-batuk, demam, dan lainnya serta ingin mengetahui informasi yang benar soal virus corona Covid-19, sila hubungi Hotline Kemenkes 021-5210411 atau kontak ke nomor 081212123119.

Baca Juga: Turunkan Tekanan Darah Tinggi, Coba Konsumsi 5 Makanan Organik Ini!

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI