Suara.com - Pasien Positif Corona Covid-19 Meninggal, Bisakah Jenazah Menularkan Virus?
Kabar meninggalnya seorang pasien positif virus Corona Covid-19 di RSUP Sanglah Denpasar, Bali dipastikan karena memiliki penyakit penyerta seperti diabetes, hipertensi, dan hiperteroid.
Setelah meninggal, bisakah virus itu ikut mati dalam jenazah pasien yang terinfeksi?
Berikut ini tanggapan dari Spesialis Mikrobiologi Klinik Rumah Sakit Universitas Indonesia Dr. dr. Budiman Bela, Sp. MK.
Baca Juga: Satu Pasien Positif Corona Meninggal di Bali, Jenazah Langsung Dikremasi
"Jenazah masih bisa menular, jawabannya ialah karena cairan tubuh tersebut masih bisa bertahan, daya tahan tubuh ada cairan biologis yang disebut protein bisa melindungi buat dia (virus) bertahan cukup lama," ujar Dr. Budiman di Salemba, Jakarta Pusat, Rabu, (11/3/2020).
Ia melanjutkan karena virus masih bisa bertahan, maka cairan yang ada dalam tubuh jasad itu masih bisa menginfeksi mereka yang mengurus jenazahnya. Sehingga perlu ada prosedur khusus untuk menangani jasad ini.
"Tapi apakah dia mudah menular, posisinya sekarang pasiennya sudah tidak bernapas jadi tinggal penanganan jenazah yang benar yang tidak menciptakan aerosol. Harus ditangani secara profesional di rumah sakit," terangnya.
Alih-alih mencari prosedur yang tepat, Dr. Budiman menyebut sudah ada aturan dan protokol yang diberikan Kemenkes saat jenazah diduga mengalami penularan seperti SARS, MERS, hingga flu burung.
Sehingga kata dia, jasad mereka yang terinfeksi tidak bisa langsung dipulangkan kepada keluarga.
Baca Juga: Jenazah Pasien Positif Corona Meninggal akan Diformalin Sebelum Dipulangkan
"Tentu tidak (dipulangkan langsung), itu ada penanganan khusus," pungkasnya.