Masker 3 Dimensi, Lebih Nyaman dan Tak Bikin Telinga Sakit

Vania Rossa Suara.Com
Rabu, 11 Maret 2020 | 12:11 WIB
Masker 3 Dimensi, Lebih Nyaman dan Tak Bikin Telinga Sakit
Ilustrasi seorang perempuan mengenakan masker. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pada Oktober 2019 silam, Jakarta dinobatkan sebagai kota dengan kualitas udara terburuk menurut AirVisual.com. Aktivitas sehari-hari yang dilakukan manusia turut berkontribusi pada pencemaran udara, seperti asap kendaraan, emisi pabrik, pengelolaan limbah pabrik, dan gedung-gedung tinggi yang menggunakan konsep rumah kaca secara nonstop.

Greenpeace Indonesia mengungkapkan bahwa polusi udara di Jabodetabek, dengan paparan polutan karsinogenik yang tinggi, yang disebut PM 2.5, tiga kali lebih tinggi daripada tingkat 'aman' maksimum yang direkomendasikan oleh World Health Organization (WHO) sebesar 25 mikrogram per meter kubik.

Polusi menyebabkan penyakit paru, dan yang paling rentan adalah bayi, orang tua, serta orang yang memiliki penyakit kronik. Gejala terpapar polusi mengakibatkan nyeri tenggorokan, batuk, pilek hingga sesak napas. Pada pasien yang punya penyakit paru kronik seperti asma atau PPOK, maka dapat terjadi kekambuhan.

Untuk mencegah berbagai masalah kesehatan di atas, Dinas Kesehatan dan Kedokteran Indonesia menyarankan untuk menggunakan masker sebagai salah satu cara untuk menjaga diri dari polusi.

Baca Juga: Model Cantik Jepang Bikin Tutorial Ubah BH Jadi Masker, Tentu Saja Viral

“Tingkat polusi tinggi memiliki pengaruh terhadap meningkatnya angka kunjungan ke rumah sakit. Hal ini dikarenakan polusi dapat menimbulkan kekambuhan penyakit penyakit parudan meningkatkan angka kejadian penyakit kardiovaskular. Polusi udara terutama PM 2.5 dapat masuk ke paru dan menimbulkan peradangan di paru yang pada akhirnya akan menurunkan fungsi paru dan akhirnya memudahkan terkena infeksi paru”, ujar Dr. Erlang Samoedro, Sp.P(K), Dokter Spesialis Paru Kerja dan Lingkungan Rumah Sakit Persahabatan, dalam rilis yang diterima Suara.com pada Selasa (10/3/2020).

Di luar dari buruknya kualitas udara di beberapa kota besar di Indonesia, belakangan ini, seluruh dunia dialihkan perhatian karena wabah virus corona Covid-19. Keadaan polusi udara diperburuk oleh paranoid epidemi virus corona Covid-19 yang kini sudah menjajal tanah air dengan cara penularan yang mudah.

Masker pun merupakan salah satu alat yang dipercaya dapat digunakan untuk memproteksi diri dari partikel udara kotor, termasuk juga untuk menjaga diri dari menularkan penyakit seperti batuk, demam, dan kesulitan bernafas.

Tapi masalahnya, masih banyak keluhan yang diungkap masyarakat seputar masker yang ada di pasaran. Kiyoharu Kamina, Brand Manager PT Uni-Charm Indonesia Tbk, dalam rilis yang diterima Suara.com, menyebut, "Konsumen merasa masker yang sekarang ada di pasaran masih mempunyai celah di bagian samping sehingga tidak melindungi secara maksimal, merasa sulit untuk berbicara, pada bagian telinga terasa sakit karena pengaitnya, dan khususnya
para perempuan mengeluh karena lipstik menempel pada masker sehingga merusak penampilan dan masker menjadi kotor."

Masker 3 Dimensi dari Unicharm. (Dok. Unicharm)
Masker 3 Dimensi dari Unicharm. (Dok. Unicharm)

Melihat kondisi ini dan kebutuhan masyarakat Indonesia, PT Uni-Charm Indonesia Tbk yang mempunyai visi untuk turut berkontribusi terhadap kesehatan dan kenyamanan hidup masyarakat Indonesia baik secara fisik dan mental, memperkenalkan produk baru yaitu masker Protect PollutionMask yang memberikan solusi bagi kendala-kendala yang dialami pengguna dalam menggunakan masker, dan memberikan kenyamanan maksimal dengan fungsi filtrasi yang juga maksimal.

Baca Juga: 47 Apotek Jual Masker Murah di Jogja, Berikut Daftarnya

Masker ini didesain agar pas di wajah, memberikan perlindungan maksimal, dan memang merupakan masker nomor satu di Jepang. Masker ini memiliki bentuk 3 dimensi yang pas mengikuti lekuk wajah, sehingga tidak ada celah dan memberikan perlindungan maksimal.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI