Pakar Grafolog Ungkap Analisis Tulisan Tangan ABG Pembunuh di Sawah Besar

Ririn Indriani Suara.Com
Rabu, 11 Maret 2020 | 07:46 WIB
Pakar Grafolog Ungkap Analisis Tulisan Tangan ABG Pembunuh di Sawah Besar
Rilis gadis ABG berinisial NF (15 tahun), pembunuh balita APA (5 tahun) di Sawah Besar, Jakarta. Polisi menunjukkan salah satu gambar dan tulisan tangan pelaku yang menggambarkan ungkapan isi hatinya. [Suara.com/Alfian Winanto].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

5. Coretan gambar organik (manusia dan atau binatang) dengan mimik ekspresi yang selalu menggambarkan kemarahan dan atau kesedihan.

Inilah beberapa gambar karya ABG berinisial NF (15 tahun), pelaku pembunuhan balita berinisial APA (5 tahun) di Sawah Besar, Jakarta, yang selalu menggambarkan mimik ekspresi kemarahan dan kesedihan. 

Coretan gambar organik (manusia/binatang) dengan mimik ekspresi yang selalu menggambarkan kemarahan/kesedihan0. (Dok. Deborah Dewi)
Coretan gambar organik (manusia dan atau binatang) dengan mimik ekspresi yang selalu menggambarkan kemarahan dan atau kesedihan. (Dok. Deborah Dewi)

Itulah minimal 5 indikator grafis yang secara bersamaan (tidak terpisah-pisah) muncul di balik tulisan tangan seorang pembunuh.

Adapun makna secara khusus yang terdapat pada tulisan tangan maupun coretan ABG “Slenderman” pembunuh balita di Sawah Besar, kata Deborah Dewi, menunjukkan kesedihan, kemarahan, gambar diri yang tidak stabil, sangat sensitif terhadap penolakan, memiliki intensitas emosi yang sangat kuat, berubah-ubah serta agresif.

Baca Juga: Gadis Bunuh Balita di Sawah Besar, Psikolog: Lingkungan Juga Punya Andil

"Sebagai orang tua, saya ikut prihatin dan berduka dengan tragedi ini, tidak hanya kepada keluarga korban namun juga kepada keluarga pelaku. Seandainya perilaku yang tidak biasa ini bisa terdeteksi sejak dini maka kemungkinan melayangnya nyawa seseorang masih bisa dicegah dengan penanganan perilaku patologis oleh tenaga kesehatan (mental)," pungkasnya.

Deborah Dewi
Grafolog Indonesia dengan Standar Kompentensi Tenaga Kerja yang sudah di validasi di 83 negara (Standard Competence EC-0293 apostille by The Hague Convention).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI