Viral Video Anak SMA Lakukan Pelecehan Seksual; Ini Dampak pada Korban

Selasa, 10 Maret 2020 | 20:22 WIB
Viral Video Anak SMA Lakukan Pelecehan Seksual; Ini Dampak pada Korban
Ilustrasi korban kekerasan atau pelecehan seksual - (Pixabay/Anemone123)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Saat ini tengah ramai di media sosial sebuah video yang memperlihatkan perundungan terhadap seorang siswi SMA di Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara.

Dalam video terlihat seorang perempuan dalam posisi terlentang dengan kedua tangan serta kaki dipegang oleh teman-temannya. Parahnya, teman-temannya juga melakukan tindak pelecehan seksual.

Video ini viral hingga beberapa warganet mendesak pihak kepolisian, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, serta Komnas Perempuan, untuk mengusut tuntas kasus ini.

Pelecehan seksual di lingkungan sekolah bukan lah hal baru. Serta bukan hal baru juga bahwa tindakan ini memiliki dampak pada korbannya.

Baca Juga: Ada Pelecehan Seksual di Industri Film, Hannah Al Rashid Minta Perlindungan

Seorang psikolog klinis, Dr Colleen Cullen, mencatat diagnosis dampak yang paling umum untuk korban pelecehan seksual adalah depresi, kecemasan, dan bahkan gangguan stres pascataruma (PTSD).

pelecehan
pelecehan siswi SMA (Twitter/blcak_valley1)

"Pengalaman (dengan pelecehan seksual) dapat memicu gejala depresi dan kecemasan yang baru bagi orang tersebut, atau dapat memperburuk kondisi sebelumnya yang mungkin telah dikendalikan atau dipulihkan," tutur Dr. Cullen, dilansir NBC News.

Menurutnya, pasien juga mungkin dapat mengalami gejala yang memburuk.

Seseorang yang mengalami atau berususan dengan akibat pelecehan seksual dapat menunjukkan gejala OTSD, terutama jika pelecehan itu mengarah pada kekerasan atau penyerangan.

Di antara wanita yang mengalami serangan seksual, 90% yang mengalami kekerasan seksual tak berapa lama kemudian dapat menunjukkan gejala stres akut, tambah Dr Helen Wilson, psikolog klinis dengan keahlian tentang efek trauma.

Baca Juga: Hannah Al Rashid Bongkar Pelecehan Seksual di Lokasi Syuting

“Bagi banyak orang, gejala-gejala ini menghilang dari waktu ke waktu melalui dukungan sosial dan strategi koping, dan banyak orang benar-benar pulih," tuturnya.

Sedangkan yang lain, lanjutnya, akan sangat tertekan sehingga benar-benar mengganggu pekerjaan dan kehidupan mereka.

"Dibutuhkan sejumlah gejala untuk mendiagnosis, tetapi saat itulah ia dapat mengalami PTSD," tandasnya.

Berdasarkan cuitan Komnas Perempuan, saat ini kasus pelecehan seksual ini sudah ditangani dan korban sudah mendapat pendampingan.

"Saat ini, kasusnya sudah didampingi oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Bolaang Mongondow," tulis mereka.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI