Bikin Cepat Pikun, Awas 6 Faktor Ini Menyebabkan Otak Mengecil Lebih Cepat!

Ririn Indriani Suara.Com
Selasa, 10 Maret 2020 | 15:27 WIB
Bikin Cepat Pikun, Awas 6 Faktor Ini Menyebabkan Otak Mengecil Lebih Cepat!
Ilustrasi hati-hati kepikunan juga bisa dialami kaum muda, karena gaya hidup yang tidak sehat. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

4. Kurang istirahat atau tidur
Sebaiknya seseorang tidur selama 7-8 jam. Saat tidur, tak hanya tubuh yang istirahat, tetapi juga otak. Oleh karena itu tidur atau istirahat cukup dan berkualitas sangat berpengaruh pada kesehatan otak.

Kurang tidur bisa membuat sel-sel otak lebih cepat mengalami kerusakan, termasuk volume otak yang mengecil lebih cepat.

Ilustrasi susah tidur, insomnia. (Shutterstock)
Ilustrasi kurang tidur. (Shutterstock)

5. Stres
Banyak penelitian menunjukkan stres buruk bagi kesehatan, tapi tahukah Anda bahwa faktanya stres ternyata juga bisa berdampak buruk bagi kesehatan otak.

Studi yang dipublikasikan dalam jurnal Neurology menyebutkan bahwa orang dewasa paruh baya dengan tingkat kortisol atau hormon stres tertinggi memiliki volume otak dan fungsi kognitif yang lebih rendah daripada orang yang tingkat stresnya lebih rendah.

Baca Juga: Konsumsi Alkohol Setiap Hari dapat Mempercepat Proses Penuaan Otak

Hormon kortisol sendiri dibutuhkan dalam berbagai proses tubuh termasuk metabolisme, pembentukan kekebalan, hingga pembentukan ingatan. Namun pada orang yang tingkat stresnya tinggi, hormon kortisol dapat memberi efek buruk bagi kesehatan.

Penulis studi Dr. Sudha Seshadri, seorang profesor neurologi di UT Health San Antonio, mengatakan bahwa temuan ini melibatkan lebih dari 2.200 orang dewasa yang berpartisipasi dalam Studi Jantung Framingham, dengan usia rata-rata 48 tahun.

Ilustrasi stres kerjaan. (Shutterstock)
Ilustrasi stres kerjaan. (Shutterstock)

Setiap orang menjalani pemeriksaan psikologis, yang menguji memori dan kemampuan berpikir selama 8 tahun.

Responden juga diminta untuk memberikan sampel darah, yang digunakan para peneliti untuk mengukur kadar kortisol, dan melakukan scan MRI untuk mengukur volume otak.

Setelah menganalisis hasil penilaian tersebut, peneliti menemukan hubungan antara peningkatan kadar kortisol dan volume total otak yang lebih rendah, serta skor yang lebih rendah pada tes memori dan kecerdasan pada responden.

Baca Juga: Coba Yuk, 4 Olahraga Untuk Jaga Kesehatan Otak

Seshadri pun merekomendasikan masyarakat untuk melakukan relaksasi di sela-sela kesibukannya.

Tak hanya bermanfaat untuk meredakan stres, tetapi juga sekaligus dapat menurunkan kadar kortisol.

Kegiatan yang telah terbukti dapat mengurangi stres antara lain meditasi, olahraga, yoga, tidur yang cukup, dan berosialisasi.

"Ini adalah beberapa upaya yang dapat menurunkan kortisol. Selain membuat Anda tidak stres, kegiatan ini juga dapat membawa keuntungan bagi fungsi kognitif Anda," tandas dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI