Suara.com - Dokter spesialis penyakit dalam sekaligus profesor di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, dr. Ari Fahrial Syam menyoroti tentang maraknya penggunaan masker di masyarakat terkait ancaman paparan virus corona Covid-19.
Melalui siaran tertulis yang diterima Suara.com, Selasa (10/3/2020), dr. Ari mengatakan bahwa banyak masyarakat yang bertanya kepada dirinya apakah orang sehat boleh atau tidak boleh menggunakan masker di luar rumah?
Ia pun memiliki jawaban tersendiri menanggapi pertanyaan tersebut. "Jawaban saya silahkan saja. Tapi pertanyaannya untuk apa pakai masker di luar rumah kalau kita sehat?" tulis dr. Ari.
Ia juga menambahkan, meski orang sehat boleh menggunakan masker, hanya saja ia akan cenderung menyentuh daerah hidung atau mulut saat membetulkan posisi masker.
Baca Juga: Makan Nasi Pakai Bubur Kacang Hijau, Warganet: Sekte Sesat Baru?
"Belum lagi kalau kita tidak menggunakan masker dengan benar hal ini justru pemakaian menjadi kontraproduktif," tambahnya.
Menurut dr. Ari, orang yang sebaiknya memakai masker adalah mereka yang tengah sakit atau ketika melakukan kontak dengan orang sakit. "Masker juga diperlukan oleh para petugas kesehatan yang akan melakukan tindakan medis," kata dr. Ari lagi.
Hal lain juga harus diperhatikan oleh masyarakat. Misalnya, ia menyoroti bagaimana sampah masker masuk kategori sampah medis jadi sangat tidak boleh dibuang sembarangan.
"Harus dibuang pada tempat sampah yang tepat setelah digunakan. Sedih saya di CFD Sudirman Jakarta kemarin saya menemukan masker bekas di pinggir jalan."
Lalu apa yang benar-benar dapat melindungi kita dari risiko terinfeksi virus corona Covid-19?
Baca Juga: Lima Sekolah Internasional Ditutup Sementara, Belum Ada Info Suspect Corona
Kata dr. Ari, cara penularan virus corona Covid-19 yang terjadi melalui droplets atau percikan cairan jelas bisa diketahui ketika pasien mengalami batuk, pilek atau bersin.
Namun ia juga sadar mengenai adanya pasien tanpa gejala atau asimptomatik yang tidak menunjukkan gejala batuk atau bersin. Hal itu, kata dr. Ari, juga dapat menyebabkan penularan dari pasien positif ke orang lain.
"Ketika pasien tersebut garuk hidung dan pegang handle pintu dan kita langsung pegang handle dan kita garuk hidung kita disitulah penularan dapat terjadi dari orang yang asimptomatik," tambahnya.
Untuk itu dr. Ari mengatakan, penting untuk selalu menjaga tangan tetap bersih dan tidak tercemar permukaan yang biasa dipegang banyak orang.
"Kita harus selalu sedia hand sanitizer dan juga anjuran hand sanitizer di tempat-tempat umum, pastikan toilet kantor dan toilet umum tersedia sabun antiseptik. Sekali lagi upaya pencegahan dan budaya perilaku hidup bersih dan sehat selalu diterapkan di kehidupan kita sehari-hari," tutup dr. Ari.