Mengonsumsi Banyak Gula Membuat Asupan Vitamin Lebih Sedikit

Yasinta Rahmawati Suara.Com
Selasa, 10 Maret 2020 | 07:30 WIB
Mengonsumsi Banyak Gula Membuat Asupan Vitamin Lebih Sedikit
Ilustrasi gula. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bagi pencinta makanan manis, mungkin akan kurang suka dengan temuan berikut. Penelitian Eropa belakangan menemukan bahwa semakin banyak gula yang kita makan, semakin sedikit vitamin dan mineral yang kita konsumsi dalam makanan sehari-hari.

Dilakukan oleh para peneliti di Lund University di Swedia, studi baru melihat data yang dikumpulkan dari dua kelompok studi yang berbeda, demikian dilansir dari Asia One.

Kelompok pertama terdiri 1.797 peserta berusia 18 hingga 80 tahun, yang asupan makanan mereka dinilai melalui buku harian makanan empat hari.

Sedang kelompok kedua terdiri dari 12.238 peserta berusia 45 hingga 68 tahun, yang diet mereka dinilai menggunakan kombinasi buku harian makanan tujuh hari, kuesioner frekuensi makanan dan wawancara.

Baca Juga: Menteri Tjahjo soal Kasus PNS LGBT: Harus Hati-hati, Jangan sampai Digugat

Dari data ini, para peneliti dapat melihat asupan gula tambahan yang ditambahkan peserta dalam makanan maupun minuman serta asupan harian rata-rata sembilan mikronutrien: kalsium, folat, zat besi, magnesium, kalium, selenium, vitamin C, vitamin D dan seng.

Ilustrasi gula pasir. (Pixabay/feelphotoz)
Ilustrasi gula pasir. (Pixabay/feelphotoz)

Temuan yang dipublikasikan dalam jurnal Nutrition & Metabolism, menunjukkan bahwa pada kedua kelompok partisipan, semakin tinggi asupan gula tambahan, semakin rendah asupan kesembilan vitamin dan mineral.

Meskipun makan terlalu banyak gula telah dikaitkan dengan sejumlah penyakit dan masalah kesehatan, jumlah harian yang disarankan untuk asupan gula masih bervariasi dari satu negara ke negara lain.

Sebagai contoh, para peneliti menunjukkan bahwa The Nordic Nutrition Recommendations, yang merupakan pedoman diet yang ditetapkan untuk populasi Nordik, menyarankan bahwa tambahan gula tidak boleh lebih dari 10 persen dari total asupan energi.

Sedangkan Otoritas Keamanan Pangan Eropa mengatakan bahwa tidak ada data ilmiah yang memadai untuk menetapkan batas atas gula.

Baca Juga: Satu WNI di Australia Positif Virus Corona, Diduga Terkena di Restoran

"Namun, untuk dapat memastikan batas yang jelas dari asupan gula tambahan, penurunan asupan mikronutrien perlu diperbesar secara luar biasa, yang tidak kami amati dalam penelitian kami," kata peneliti Esther González-Padilla.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI