Menonton Film Horor Sadis Picu Anak Melakukan Kekerasan? Studi: Belum Tentu

Yasinta Rahmawati Suara.Com
Minggu, 08 Maret 2020 | 09:44 WIB
Menonton Film Horor Sadis Picu Anak Melakukan Kekerasan? Studi: Belum Tentu
Ekspresi saat membaca kisah horor. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Ilustrasi menonton film horor. (Shutterstock)
Ilustrasi menonton film horor. (Shutterstock)

"Tampaknya tidak ada film dengan peringkat PG-13 yang berdampak pada pemirsa," kata ketua peneliti Christopher Ferguson, seorang profesor psikologi di Stetson University di DeLand.

Anak-anak dapat memerankan kembali hal-hal yang mereka lihat dalam film selama bermain, kata Ferguson. Tapi hal itu tidak berubah menjadi kekerasan dalam kehidupan nyata, seperti intimidasi atau serangan.

Ia menambahkan bahwa ketakutan dan kecemasan adalah reaksi emosional yang lebih umum usai menonton film kekerasan maupun horor sadis.

Mengutip Huffpost, perlu dilihat faktor risiko serius lainnya yang dapat menyebabkan seseorang menjadi agresif atau kasar. Juga, cara kekerasan dirasakan tergantung pada anak dan usianya, kepekaan unik, temperamen individu, minat pada apa yang dia tonton, dan bahkan rumah serta lingkungan sosial.

Baca Juga: Jerat Gadis Pembunuh di Sawah Besar, Polisi Gunakan UU Peradilan Anak

Oleh karena itu, para ahli merekomendasikan orangtua untuk mendampingi anak saat nonton film horor dan lainnya. Sehingga, orangtua dapat membantu anak merespons perasaan dan ketakutan tentang apa yang mereka tonton.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI