Pasien Suspect Corona di Sardjito Meninggal, Diagnosis Pneumonia Bakterial

Jum'at, 06 Maret 2020 | 20:23 WIB
Pasien Suspect Corona di Sardjito Meninggal, Diagnosis Pneumonia Bakterial
Ilustrasi sakit (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Satu pasien yang sebelumnya diisolasi di RSUP Dr Sardjito, Yogyakarta, dinyatakan meninggal dunia pada Kamis (5/3/2020) pukul 11.30 WIB.

Menurut Direktur Utama Dr Sardjito, Rukmono Siswishanto, pasien yang sebelumnya diduga terinfeksi virus corona tersebut meninggal bukan karena Covid-19, melainkan mengarah ke pneumonia bakterial.

"Pasien tersebut dites dengan dua uji, uji MERS-CoV dan COVID-19," katanya, Jumat (6/3/2020) di RSUP Dr. Sardjito.

Hasil pemeriksaan dahak maupun darah, dokter menemukan adanya klebsiella pneumoniae. Pemeriksaan darah pun diketahui ada masalah medis.

Baca Juga: Suspect Corona, Satu WNA Masuk RSUP Dr Sardjito

Selain disebabkan oleh virus, pneumonia juga dapat terjadi karena bakteri. Nah, ternyata pneumonia yang disebabkan oleh bakteri dinilai lebih parah daripada pneumonia virus.

RSUP Dr Sardjito Yogyakarta - (SUARA/Baktora)
RSUP Dr Sardjito Yogyakarta - (SUARA/Baktora)

Berdasarkan sebuah studi, yang dilansir Live Science, pasien dengan pneumonia akibat bakteri memiliki risiko lebih tinggi terkena serangan jantung, stroke, hingga kematian.

Studi yang dipresentasikan pada American Heart Association's Scientific Sessions pada 11 November 2018 lalu, menunjukkan 34% dari pasien yang diteliti (4800 pasien) memiliki komplikasi jantung uatama dalam 90 hari masa penelitian, dibandingkan dengan 26% pasien yang didiagnosis dengan pneumonia virus.

Perbedaan ini, menurut penulis senior Dr. Joseph Brent Muhlestein, ahli jantung di Intermountain Heart institute di Utah, kemungkinan besar karena pneumonia bakteri menyebabkan lebih banyak peradangan di arteri yang merupakan faktor risiko penyakit jantung.

Bakteri dan virus menginfeksi tubuh dengan berbagai cara. Virus masuk ke dalam sel dan menyebabkan kerusakan, sementara bakteri tetap berada di luar sel dan melepaskan racun ke dalam aliran darah.

Baca Juga: Penting, Ini Beda Penderita Flu dan Covid-19 Menurut Dokter RS Sardjito

Ilustrasi pneumonia [shutterstock]
Ilustrasi pneumonia [shutterstock]

Bakteri ini menyebabkan lebih banyak peradangan di dalam darah yang pada akhirnya memicu kerusakan pada lapisan arteri.

Di sisi lain, pasien dari RSUP Dr Sardjito tersebut juga memiliki riwayat penyakit Hipokalemia (kekurangan kalium).

Namun, kematian diduga karena sudden cardiac death yaitu kematian mendadak karena proses jantung lantaran terjadi sangat cepat.

"Kondisinya memang mendadak. Dengan waktu yang begitu cepat dia henti napas. Kalau dari analisa kami, kematian diakibatkan karena jantung," jelas Dokter Spesialis Paru RSUP Dr Sardjito, Munawar Gani. 

Catatan Redaksi: Jika Anda merasakan gejala batuk-batuk, demam, dan lainnya serta ingin mengetahui informasi yang benar soal virus corona Covid-19, sila hubungi Hotline Kemenkes 021-5210411 atau kontak ke nomor 081212123119.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI