Suara.com - Lawan Stigma, Mantan Miss Universe: Jangan Takut Lakukan Tes HIV
Tes HIV-AIDS wajib dilakukan terutama bagi orang-orang yang termasuk dalam kelompok risiko tinggi. Sayangnya, diskriminasi jadi salah satu faktor seseorang enggan untuk melakukan tes HIV-AIDS.
Atas dasar ini, Mantan Miss Universe 2015 Pia Wurtzbach mengatakan, orang perlu mengetahui status HIV dalam dirinya. Duta UNAIDS Asia Pasifik itu khususnya kepada para perempuan, Pia mengajak agar tidak takut untuk melakukan tes HIV.
"Sayang sekali masih banyak stigma negatif yang melekat pada tes HIV. Padahal, dengan mengetahui status HIV, berarti kita peduli terhadap kesehatan kita dan orang-orang di sekitar kita. Kepada semua perempuan Indonesia, ayo beranikan diri untuk tes HIV," ucap Pia Wurtzbach, dalam konferensi pers di RS Carolus, Jakarta, Jumat (6/3/2020).
Baca Juga: Pasien Suspect Corona yang Berpenyakit HIV AIDS Pernah Berobat di Singapura
Hal senada juga diungkapkan oleh Ketua Tim HIV-AIDS rumah sakit Carolus Jakarta dr. Emon Winardi Danudirgo, Sp.PD, mengakui hal tersebut masih kerap terjadi saat ini.
"Diskriminasi dan stigmanisasi mau gak mau jadi penghambat orang melakukan tes," kata Emon dalam konferensi pers di RS Carolus, Jakarta, Jumat (6/3/2020).
Agus menegaskan bahwa hasil tes HIV-AIDS bersifat rahasia. Sehingga selain tim medis, hanya pasien yang boleh mengetahui hasil tes.
"Kalau saya melakukan tes kemdian hasilnya tersebar, kondisi saat ini adalah bahwa saya akan terhakimi dan mungkin saya akan terpinggirkan baik itu dari keluarga, teman, sekolah, pekerjaan, atau karir," ucapnya.
Duta UNAIDS Indonesia Atiqah Hasiholan juga menyatakan hal serupa. Dalam kesempatan yang sama, istri aktor Rio Dewanto itu menceritakan pengalaman dirinya saat melakukan tes HIV-AIDS di klinik beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Dipercaya Bisa Sembuhkan Virus Corona, Obat HIV Laris Manis di China
Menurut pemain film 3 Nafas Likas itu keramahan petugas kesehatan jadi kunci seseorang mau melakukan tes HIV/AIDS.
"Saya sangat senang karena petugasnya sangat welcome. Justru kita kaya dijelaskan bagaimana tidak ada diskriminasi kepada ODHA (orang dengan HIV-AIDS). Dari mereka mau tes sampai dinyatakan positif dan mau melakukan pengobatan selanjutnya," cerita Atiqah.
Diskriminasi terhadap ODHA justru membuat orang takut untuk melakukan tes.
"Tapi karena saya sudah melihat bagaimana postifnya, jadi saya tidak merasa deg-degan," tutupnya.