Suara.com - Apakah Anda salah satu yang sering membawakan bekal makan siang untuk anak-anak di sekolah? Ternyata kebiasaan ibu membawakan bekal makan siang tanpa memikirkan nutrisi bisa menempatkan anak-anak pada risiko tinggi masalah kesehatan.
Para ahli berpendapat bahwa masih banyak orangtua menempatkan anak-anak pada risiko kematian di usia muda melalui bekal makan siangnya. Menurutnya, orangtua perlu memikirkan menu makan siang yang sehat untuk bekal anak-anaknya.
Sebuah penelitian yang dilansir oleh The Sun, 98 persen bekal makan siang anak-anak biasanya mengandung terlalu banyak gula dan tinggi lemak jenuh.
"Orangtua secara tidak langsung telah memperpendek usia anak-anaknya dengan memberikan ratusan pound makanan kemasan untuk bekal makan siang mereka selama setahun," kata Paul Evans dari School Health UK dan Obesity Society.
Baca Juga: Corona Covid-19 Lebih Banyak Diderita Lansia, Bagaimana dengan Anak-Anak?
Paul Evans mengatakan kalau makanan kemasan seperti kentang hingga puding mengandung banyak gula tambahan.
Karena itu, Paul mendesak 50 persen orangtua untuk tidak membawakan anak-anaknya makan siang kemasan demi kesehatan generasinya dalam jangka panjang.
"Jika semua anak diberi makan kue, keripik atau makanan kemasan lain, menu itu merusak kesehatan tubuhnya yang masih dalam masa pertumbuhan," jelasnya.
CEO School Food Matters, Stephanie Wood juga menemukan bahwa hanya 17 persen bekal makan siang anak-anak yang mengandung sayuran. Lalu hanya 1,6 persen anak yang makan siangnya memenuhi gizi standar.
"Makanan yang sehat untuk anak-anak adalah makanan bergizi seimbang," katanya.
Baca Juga: Hindari Virus Corona, Warga Aceh Barat Diminta Banyak Doa dan Zikir
Jadi, mulai sekarang pertimbangkan untuk memberi anak-anak makan siang dari kemasan dan perhatikan gizi seimbangnya.