Tak Semua Orang Perlu di Tes Corona-Covid-19, Apa Alasan Pemerintah?

Kamis, 05 Maret 2020 | 15:16 WIB
Tak Semua Orang Perlu di Tes Corona-Covid-19, Apa Alasan Pemerintah?
Novel Coronavirus (nCoV) alias virus corona covid-19 yang sedang mewabah di China. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tak Semua Orang Perlu di Tes Corona-Covid-19, Apa Alasan Pemerintah?

Pemerintah memastikan penanganan infeksi virus corona Covid-19 yang masuk ke Indonesia dilaksanakan dengan baik. Meski begitu, masyarakat masih saja merasa panik dan khawatir virus tersebar.

Bahkan tidak sedikit masyarakat yang ingin memeriksakan dirinya ke laboratorium, demi memastikan terjangkit tidaknya mereka oleh Covid-19. Namun hal ini menurut Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19, dr Achmad Yurianto, tidak efektif.

Sebab, tes laboratorium untuk pemeriksaan virus Corona Covid-19 diutamakan bagi dua kelompok orang, yakni orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP).

Baca Juga: Efektifkah Masker N95 Cegah Corona Covid-19 pada Anak-Anak?

ODP adalah orang dalam pemantauan, yakni mereka yang pulang dari negara yang sangat mungkin terjadi penularan dari orang ke orang, contohnya Korea Selatan, Jepang, Iran, Italia, China, Singapura, dan sebagainya.

Sedangkan PDP adalah pasien dalam pengawasan, yakni ODP yang mengalami sakit bergejala flu ringan hingga berat. Atau juga orang yang sakit dan diyakini kontak erat dengan mereka positif Covid-19.

"Ini yang pelan-pelan kita switch cara berpikirnya, ya kalau dia bukan ODP. Dia bukan PDP, dia tidak memiliki kontak positif yang kuat, ya untuk apa dilakukan tes, tidak harus dilakukan tes," jelas Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19, Achmad Yurianto, Kamis (5/3/2020).

Yuri menjelaskan dasar pemeriksaan laboratorium hanyalah untuk melihat seseorang yang dicurigai bisa menularkan virus kepada orang lain. Bukan untuk pengobatan, karena hingga kini Covid-19 belum ada vaksin ataupun obatnya.

"Kita belum punya obatnya, tujuannya adalah untuk kepentingan kesehatan masyarakat. Apakah dia menjadi spot penularan atau tidak," jelas Yuri.

Baca Juga: Update Corona Covid-19: 53.668 Orang Sembuh, Korban Meninggal 3.285 Jiwa

"Oleh karena itu pelan-pelan kita harus meminta masyarakat memahami ini, dan dites itu tujuannya bukan untuk oh saya sakit dan tidak sakit. Tetapi bagi kita kepentingannya adalah untuk apakah dia menjadi sumber penularan di titik itu," sambungnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI