Suara.com - Angka kasus kematian akibat virus corona Covid-19 telah mencapai 3.285 jiwa. Kebanyakan kematian terjadi pada lansia dan juga ditemukan telah mengidap beberapa penyakit penyerta sebelumnya.
Anak-anak juga tak luput dari penularan virus yang berasal dari Wuhan, China, ini. Meski begitu, angka kasusnya relatif lebih sedikit dan lebih ringan. Bahkan beberapa di antaranya juga mengalami kesembuhan.
Dipaparkan oleh dr. Darmawan Budi Setyanto, SpA(K), dokter spesialis anak dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI), ada dua kutub ekstrim yang paling banyak terkena masalah dalam suatu kasus penyakit, yakni anak-anak, di mana semakin muda akan semakin rentan, dan yang kedua adalah golongan orang tua.
Lebih lanjut, penyakit respiratori atau pernapasan pada anak-anak juga biasanya lebih berat, dan biasanya untuk virus-virus yang menyerang saluran napas ini disebarkan lebih banyak daripada orang dewasa.
Baca Juga: RSUP Persahabatan Tegaskan Tidak Keluarkan Sertifikat Bebas Corona Covid-19
"Jadi kalau anak kecil terkena selesma (common cold), infeksi oleh virus saluran napas itu biasanya justru lebih menular dibanding orang dewasa," katanya pada Konferensi Persi di Sekretariat PB IDI, Kamis (5/3/2020).
Akan tetapi, lanjutnya, melihat kajian sementara terhadap kasus di China, menunjukkan bahwa kasus penularan pada anak-anak di bawah usia 10 tahun sangat kecil. Jauh lebih kecil dibanding populasi secara umum, dan juga sangat kecil yang mengalami gangguan napas yang berat.
Rata-rata anak-anak yang tertular virus corona ini hanya terkena di bagian salurannya saja atau yang disebut selesma. Dr. Darmawan menyebutkan infeksi tersebut tidak berbahaya, yang berbahaya adalah apabila virus atau infeksi tersebut mencapai paru dan menyebabkan radang paru yang disebut sebagai pneumonia.
"Nah, pada anak anak, untuk Covid-19 ini, kebanyakan hanya terkena di salurannya saja berupa selesma, sehingga informasi ini diharapkan bisa memberikan ketenangan pada orang tua di Indonesia," tandasnya.
Baca Juga: Efektifkah Masker N95 Cegah Corona Covid-19 pada Anak-Anak?