Pemeriksaan Spesimen Covid-19 Bisa Dilakukan di 10 Daerah Ini

Rabu, 04 Maret 2020 | 13:33 WIB
Pemeriksaan Spesimen Covid-19 Bisa Dilakukan di 10 Daerah Ini
Juru Bicara Pemerintah soal Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto. (Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Adanya dua warga Depok, Jawa Barat, yang terinfeksi virus corona Covid-19, membuat negara semakin meningkatkan upaya pencarian mereka yang terinfeksi namun tidak terdeteksi.

Sekertaris Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Sesditjen P2P) Kemenkes RI, Achmad Yurianto, mengatakan pemerintah menyebarkan alat pemeriksa virus, yakni polymerase chain reaction atau PCR di 3 area di luar Jakarta untuk mempercepat pemeriksaan spesimen.

"Sekarang mulai kebijakan bahwa pemeriksaan spesimen dengan PCR akan disebarkan di 3 area sampai ke BBTKL (Balai Besar Teknologi Kesehatan Lingkungan). BBTKL kita punya di Jakarta, di Jogja, punya di Surabaya, dan punya di Banjarmasin," terang Yuri di Kemenkes, Selasa (3/3/2020).

Selain balai besar, pemerintah juga sudah memiliki Balai Teknologi Kesehatan Lingkungan (BTKL) di 6 daerah yakni Batam, Medan, Palembang, Manado, Makassar dan Ambon. Sehingga nantinya spesimen tidak perlu jauh-jauh diperiksa di Jakarta.

Baca Juga: Dampak Virus Corona, Jamu di Pasar Wates Kulon Progo Laris Manis

"Balai saja kita punya di Batam, di Medan, kita punya di Palembang, di Manado, Makassar, kita punya di Ambon. Sekarang di 10 tempat ini bisa dilakukan pemeriksaan PCR," jelas Yuri.

Sepuluh tempat itu artinya ada di Jakarta, Jogyakarta, Surabaya, Banjarmasin, Batam, Medan, Palembang, Manado, Makassar, dan Ambon. Semua tempatvini juga sudah ditunjang dengan petugas yang dilatih khusus untuk pengambilan dan pemeriksaan spesimen. Mereka berasal dari Balitbangkes, demi hasil yang lebih akurat.

"Di 10 balai ini ada 10 orang dilatih, tapi tetap di supervisi oleh Litbang, sehingga ada spesimen dari Ambon, Manado, nggak usah kirim ke Jakarta, sehongga 1 respon lebih cepat," tuturnya.

Adapun ketika pengambilan spesimen dahak, misalnya, bukan asal dahak yang diambil, tapi pasien lebih dulu dimasukkan alat ke hidung hingga belakang mentok, kemudian sampelnya diambil di bawah sana. Selanjutnya alat di masukkan lewat mulut hingga belakang, lalu diambil sampelnya.

"Ketika dinyatakan suspect, kita harus dijalani spesimen, dinding belakang hidung sampai mentok, diambil lagi dari mulut di usap-usap, ini swap. Ada broncoscopy diambil cairan lalu dikeluarkan," tutupnya.

Baca Juga: Viral Pasien Positif Corona Tak Diberitahu Kondisinya, Ini Kata Dirut RSPI

Catatan Redaksi: Jika Anda merasakan gejala batuk-batuk, demam, dan lainnya serta ingin mengetahui informasi yang benar soal virus corona Covid-19, sila hubungi Hotline Kemenkes 021-5210411 atau kontak ke nomor 081212123119.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI