Suara.com - Anda merasa tenggorokan gatal, hidung tersumbat, hingga demam? Gejala-gelaja ini kerap terjadi ketika musim hujan datang. Beberapa orang mungkin menyebut penyakit ini sebagai 'pilek', sedangkan lainnya 'flu'.
Meski sekilas terlihat sama karena gejalanya, tapi sebenarnya pilek dan flu adalah dua penyakit yang berbeda, loh. Simak ulasan Suara.com berikut.
Pilek
Pilek dan flu sama-sama disebabkan oleh virus. Berdasarkan Mayo Clinic, dari 200 virus berbeda penyebab pilek, rhinovirus adalah yang paling umum.
Baca Juga: Tak Cuma Antarmanusia, Hewan Peliharaan Bisa Tertular Flu juga, lho!
Meski dapat terjadi kapan saja, pilek lebih sering terjadi selama musim dingin. Ini karena sebagian besar virus penyebab pilek berkembang dalam lingkungan dengan kelembapan rendah.
Dilansir WebMD, gejala pilek biasanya dimulai dengan sakit tenggorokan yang akan hilang setelah satu atau dua hari. Hidung akan tersumbat, pilek, disertai dengan batuk pada hari keempat atau kelima.
Demam jarang terjadi pada orang dewasa, tapi akan sangat umum terjadi pada anak-anak.
Pada gejala pilek, hidung akan dipenuhi sekresi hidung berair selama beberapa hari. Kemudian, ini akan menjadi lebih tebal dan berwarna gelap.
Gejala ini biasanya berlangsung selama sekitar satu minggu. Selama tiga hati pertama Anda menderita pilek, Anda dapat menularkan virusnya.
Baca Juga: Paus Francis Alami Gejala Flu, Semua Jadwal Pertemuan dan Kunjungan Ditunda
Jika gejala pilek tampaknya tidak membaik setelah seminggu, Anda mungkin mengalami infeksi bakteri, yang artinya mungkin perlu antibiotik.