Suara.com - Penyakit flu yang disebabkan oleh virus influenza, bukan pilek biasa, dapat menular dari majikan ke hewan peliharannya.
Hewan dapat terinfeksi hanya dengan berdekatan dengan majikannya yang sedang sakit karena sebagian besar flu menyebar melalui udara.
Hal ini dapat berakibat buruk ketika virus menular karena umumnya spesies penerima (hewan peliharaan) tidak membangun kekebalan terhadap jenis virus tertentu.
Misalnya, dilansir Insider, ketika virus flu H1N1 (flu babi) melonjak dari babi ke manusia pada 2009, memicu pandemi influenza yang menewaskan sekitar 150.000 hingga 600.000 orang, beberapa kucing juga termasuk.
Baca Juga: WHO: Sulit Membedakan Gejala Infeksi Virus Corona Wuhan & Influenza
Tanda ketika hewan peliharaan mungkin terinfeksi influenza mirip dengan gejala pada manusia, yaitu batuk ringan, sulit bernapas, bersin, nafsu makan berkurang, lesu, dan demam.
Hewan peliharaan yang umumnya dapat tertular virus influenza adalah anjing, kucing, marmut, hamster, serta burung.
Ini terjadi karena virus flu dapat 'melompat' dari manusia ke hewan peliharaan, terutama menginfeksi mamalia dan burung berdarah panas.
Berapa lama flu menyerang hewan peliharaan tergantung pada tingkat keparahan kasus, sebagian besar hewan peliharaan pulih dalam dua hingga tiga minggu.
Dalam kasus tertentu, dokter hewan mungkin akan memberikan nutrisi atau meresepkan obat antiinflamasi nonsteroid untuk mengurangi demam atau antibiotik untuk infeksi bakteri sekunder.
Baca Juga: Coronavirus Lebih Mematikan dari Influenza A, Malaysia Perketat Penjagaan!
Perlakukan hewan pelilharaan seperti memperlakukan diri sendiri saat sakit, agar gejala yang mereka rasakan menjadi lebih ringan.