Suara.com - Setelah makan panas atau pedas, biasanya orang memilih minum air dingin atau es agar lebih segar. Sayangnya, keseringan minum air dingin bukan pilihan terbaik.
Ada beberapa orang yang memercayai bahwa minum air dingin atau es setelah makan justru buruk bagi kesehatan. Karena, air dingin akan memadatkan makanan berminyak yang dikonsumsi.
Massa yang terkonsolidasi akan bereaksi dengan asam lambung, lalu berubah menjadi lemak yang lebih mudah diserap ke dalam usus daripada makanan padat.
Setelah itu dilansir oleh Very Well Health, lemak yang tersisa akan menumpuk di dinding usus. Kondisi ini bisa meningkatkan risiko kanker perut atau kanker kolorektal.
Baca Juga: Deteksi Corona Covid-19 Cuma Boleh di Balitbangkes Apa Kata Menkes Terawan?
Selain kanker, keseringan minum air dingin atau es juga dipercaya meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular dan hati.
Karena, air dingin tidak hanya menyebabkan penggumpalan lemak. Kebiasaan ini juga menciptakan lingkungan yang sangat asam di perut. Sementara, asam lambung memecah makanan menjadi konsistensi cair yang kental sebelum masuk ke usus halus.
Jadi, tidak ada makanan padat yang bertahan di dalam asam lambung. Pada akhirnya, konversi minyak menjadi lemak yang disebut menyebabkan masalah kesehatan.
Namun, penyebab kanker tentu tidak hanya karena minum air dingin. Ada banyak faktor risiko lain yang meningkatkan risiko kanker seseorang.
Anda tidak cukup mengurangi minum air es, tetapi juga menghindari kebiasaan lainnya yang bisa meningkatkan risiko kanker, salah satunya berhenti merokok dan jangan menjadi perokok pasif.
Baca Juga: Telinga Sering Gatal Tanpa Sebab? Hati-hati, Bisa Jadi Tanda Infeksi