Sering Cuci Tangan untuk Cegah Corona Covid-19 Ternyata Tidak Baik!

Sabtu, 29 Februari 2020 | 08:54 WIB
Sering Cuci Tangan untuk Cegah Corona Covid-19 Ternyata Tidak Baik!
Ilustrasi mencuci tangan. (Pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penggunaan hand sanitizer, desinfektan dan cuci tangan menggunakan sabun merupakan cara untuk melindungi diri dari penularan virus corona Covid-19.

Akhirnya banyak orang berusaha sering mencuci tangan dan menggunakan hand sanitizer agar tak tertular corona Covid-19. Karena, penularan corona jenis baru ini bisa melalui tetesan cairan tubuh.

Tetapi, ketakutan masyarakat terhadap virus corona Covid-19 dengan cara sering mencuci tangan bukan langkah terbaik. Orang perlu mengontrol rasa takut dan khawatirnya agar tak berlebihan.

Beberapa ahli medis mengatakan terlalu sering mencuci tangan dan menggunakan hand sanitizer yang beralkohol juga tidak baik. Cara ini justru meningkatkan risiko infeksi melalui gangguan kulit.

Baca Juga: Oding Nasution Meninggal Karena Sakit Ginjal, Jangan Abaikan Ciri-cirinya!

Menurut Japan Today dilansir oleh World of Buzz, para ahli mengatakan bahwa terlalu sering mencuci tangan dengan sabun bisa memberikan efek sebaliknya atau tidak dapat melindungi diri.

Ilustrasi membersihkan tangan dengan hand sanitizer
Ilustrasi membersihkan tangan dengan hand sanitizer

Karena, mencuci tangan pakai sabun terlalu sering bisa mengikis kulit, melemahkan kemampuannya bekerja sebagai penghalang untuk menjaga kelembapan dan efek berbahaya lainnya.

Begitu pula jika Anda memakai hand sanitizer berbasis alkohol secara berlebihan dan mencuci tangan dengan cara salah. Langkah tersebut tidak akan menghilangkan flora bakteri normal.

Flora bakteri ini melapisi kulit dan membantu menangkis setiap serangan agen patogen seperti norovirus. Bahkan produsen produk hand sanitizer pun mengakui penggunaan produknya yang berlebihan bisa berbahaya.

"Orang tentu saja perlu mencuci tangannya dan menggunakan hand sanitizer berbasis alkohol untuk mengurangi risiko penularan virus, tetapi melakukannya secara berlebihan juga tidak baik," jelas juru bicara produsen produk kimia dan konsumen Jepang Kao Corp.

Baca Juga: Jangan Tertipu, Ketahui 4 Mitos Cuci Darah yang Dikira Mengerikan!

Selain itu, hand sanitizer berbasis alkohol bisa membuat kulit berminyak dan tidak bisa menyerap air. Kondisi ini akan mebuat kulit lebih kasar dan pecah-pecah jika penggunaannya berlebihan.

Penggunaan bahan kimian yang terlalu banyak di tangan juga bisa menyebabkan masalah iritasi kulit, karena fungsi penghalang normal terganggu dan membuatnya lebih rentan.

"Kulit kering dan rusak bisa menjadi sarang bakteri penyakit dan meningkatkan risiko virus memasuki tubuh melalui luka di kulit. Guna mencegah infeksi, jauh lebih penting untuk mencuci tangan dengan sabun dalam jumlah sedang selama lebih dari 30 detik secara efektif, daripada mencuci tangan beberapa kali sehari," jelasnya.

Pihaknya juga menyarankan seseorang harus menyeka tangannya dengan handuk bersih ssetelah dicuci. Karena, tangan basah bisa menyebabkan gangguan kulit dan memungkinkan patogen menempel pada tangan.

Cara ini juga berlaku bagi orang yang sering menggunakan lotion atau krim pelembap untuk membantu menjaga kulit kering, pecah-pecah dan memperkuat penghalangnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI