Cece Mylisa Sanny Meninggal Karena Praleukimia, Termasuk Sindrom Langka!

Jum'at, 28 Februari 2020 | 20:50 WIB
Cece Mylisa Sanny Meninggal Karena Praleukimia, Termasuk Sindrom Langka!
Cece Mylisa Sanny [Instagram/@popoy_ahmad]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Cece Mylisa Sanny dikabarkan meninggal dunia pada Kamis (27/2/2020), dan menurut sahabatnya, @popoy_ahmad, disebabkan oleh penyakit Myelodysplastic Syndrome (MDS).

"Selama ini dia tutupi penyakitnya, tapi dia tetap bisa menghibur orang lain. Selama ini dia sakit, tapi masih bisa menghibur semuanya," tulis @popoy_ahmad di Instagram Story.

Myelodysplastic Syndrome (MDS) atau praleukimia merupakan kelainan yang disebabkan oleh sel darah yang terbentuk tidak sempurna alias disfungsional. Sebuah kondisi yang terjadi saat sumsum tulang mengalami gangguan.

Berdasarkan Hello Sehat, sindrom ini adalah kondisi yang mengarah pada rendahnya jumlah salah satu atau lebih jenis sel darah dan MDS dianggap sebagai jenis kanker.

Baca Juga: Ini Penyebab Selebgram Cece Mylisa Sanny Meninggal Dunia

Kondisi penyakit ini berbeda pada masing-masing orang dan dapat berkisar dari ringan ke serius.

Nikita Mirzani, Ivan Gunawan dan Cece Mylisa Sanny [Instagram/@nikitamirzanimawardi_17]
Nikita Mirzani, Ivan Gunawan dan Cece Mylisa Sanny [Instagram/@nikitamirzanimawardi_17]

Pada tahap awal, MDS umumnya tidak menunjukkan gejala apapun, hingga penderitanya merasa sangat lelah dan sesak napas.

Tidak ada obat yang terbukti dapat menyembuhkan penyakit ini selain transplantasi stem cell (cangkok sel punca).

Namun, ada beberapa pilihan perawatan untuk mengatasi gejala yang ada, mencegah komplikasi, membantu penderita hidup lebih panjang dan meningkatkan kualitas hidup mereka.

Praleukimia tergolong kondisi langka dan umumnya menyerang lebih banyak pria daripada wanita.

Baca Juga: Selebgram Cece Mylisa Sanny Dikabarkan Meninggal Dunia

Praleukimia dapat terjadi pada usia berapa pun, tapi kebanyakan orang berusia 65 tahun atau lebih.

Untungnya, MDS dapat ditangani dengan mengurangi faktor-faktor risiko.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI