Perawat di Wuhan Sudah Lelah Fisik & Mental Tangani Pasien Corona Covid-19

Jum'at, 28 Februari 2020 | 15:51 WIB
Perawat di Wuhan Sudah Lelah Fisik & Mental Tangani Pasien Corona Covid-19
Para pekerja medis dengan mengenakan pakaian pelindung memeriksa seorang pasien di dalam bangsal terisolasi Rumah Sakit Palang Merah Wuhan di Wuhan, pusat penyebaran wabah virus corona baru, di Provinsi Hubei, China, 16/2/2020. (ANTARA/China Daily/ via REUTERS/tm)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Virus corona baru atau covid-19 semakin menyebar secara global. Bahkan, sekarang orang-orang tengah menyoroti penyebarannya di beberapa negara, seperti Singapura, Korea Selatan, hingga Italia.

Meski begitu, bukan berarti masalah di Wuhan, sumber utama penyabaran virus, telah selesai. Bahkan, petugas medis yang datang dari seluruh China bekerja lebih keras dari sebelumnya dan mereka merasa telah mencapai 'titik puncak'.

Dilansir World of Buzz, staf medis di sana mengatakan persediaan masker N95, masker bedah, kacamata, pakaian pelindung dan sarung tangan serta peralatan medis lainnya semakin langka.

Tidak hanya itu, kondisi mereka juga cukup memprihatinkan. Banyak wajah perawat terluka lantaran harus memakai masker terus menerus.

Baca Juga: Ramai Isu Virus Corona, Polisi Gerebek Pabrik Masker Ilegal di Cilincing

Tangan mereka juga muncul banyak ruam karena harus sering mencuci tangan setiap kali setelah menangani pasien atau berkontak dengan apapun.

Perawat yang wajahnya terluka akibat memakai masker terus menerus (Twitter/PDChina)
Perawat yang wajahnya terluka akibat memakai masker terus menerus (Twitter/PDChina)

"Mengenakan 4 lapis sarung tangan membuat mereka sangat aneh untuk melakukan sesuatu. Kami bahkan tidak bisa membuka kemasan peralatan medis, sehingga ini adalah tantangan besar," ujar salah seorang perawat.

Terkadang, petugas tidak akan makan atau minum dua jam sebelum memasuki bangsal isolasi untuk menghemat waktu. Mulut staf perawat selalu melepuh dan ada kasus pingsan karena gula darah dan kadar oksigen rendah.

Perawat juga mengaku mereka sangat membutuhkan lebih banyak bantuan.

 Karyawan pabrik masker di Changyuan, Provinsi Henan, memeriksa hasil pekerjaannya di tengah tingginya permintaan masker di China selama berjangkitnya wabah COVID-19. (ANTARA/HO-ChinaDaily/mii)
Karyawan pabrik masker di Changyuan, Provinsi Henan, memeriksa hasil pekerjaannya di tengah tingginya permintaan masker di China selama berjangkitnya wabah COVID-19. (ANTARA/HO-ChinaDaily/mii)

Mereka tidak hanya kelelahan secara fisik tetapi juga secara mental.

Baca Juga: Heboh, Jackie Chan Dikabarkan Terjangkit Virus Corona Sampai Dikarantina

"Meski kami perawat profesional, kami juga manusia, dan seperti orang lain, kami merasa tidak berdaya, cemas dan takut. Kami adalah kelompok yang paling berisiko tertular penyakit virus corona," ujar mereka kepada Oriental Daily.

Berdasarkan data ketika berita ini dinaikkan, sudah ada 1.716 staf medis yang terinfeksi dan tercatat 9 dari mereka telah meninggal.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI