7. Brokoli dan kembang kol
Sayuran cruciferous seperti brokoli dan kembang kol memiliki kandungan glucosinolate. Sejumlah penelitian menyebutkan zat tersebut ampuh melindungi dari kanker, terutama tumor seperti kanker payudara yang diperkuat dengan paparan hormon dalam tubuh. Studi lainnya menemukan sulforaphane, bahan anti kanker dalam brokoli, bisa mencegah sel kanker payudara berkembang.
8. Ikan dengan omega-3
Risiko kanker usus bisa dikurangi setengahnya dengan teratur mengonsumsi ikan yang mengandung omega-3 seperti salmon atau makarel, menurut beberapa studi. Ikan-ikan tersebut tinggi nutrisi seperti vitamin B, potasium, dan asam lemak omega-3. Sebuah studi pada 68 ribu peserta dan menemukan bahwa mengonsumsi ikan-ikan tersebut setidaknya empat kali seminggu dapat mengalami penurunan risiko kanker usus sebanyak 63 persen.
Baca Juga: Di Indonesia Pengidap Kanker Meningkat, Perlukah Rumah Sakit Kanker Baru?
9. Bluberi
Bluberi mengandung sejumlah senyawa yang menyehatkan, seperti vitamin C dan K, sekaligus mangan dan serat diet. Soal kanker, buah ini diklaim sebagai sumber antioksidan terbaik dan bisa membantu memperlambat prosesnya. Beberapa studi di Amerika Serikat menyebutkan mengonsumsi bluberi secara rutin dapat menurunkan risiko kanker usus sebanyak 57 persen.
10. Bawang Putih
Sudah bertahun-tahun lamanya para ilmuan meneliti bawang putih karena klaim antikankernya. Faktor kuncinya adalah allicin, senyawa yang dilepaskan saat bawang putih dihancurkan atau dipotong-potong. Sejumlah studi mengungkapkan bahwa allicin dapat menghentikan pertumbuhan tumor, walau masih belum jelas apakah mengonsumsinya rutin cukup untuk melindungi tubuh dari kanker. Studi terbaru dari China, menyebutkan bahwa konsumsi bawang putih uang rutin dapat menurunkan risiko kanker usus hingga 79 persen.
Baca Juga: Kasus Kanker di Indonesia Capai 4,8 Juta, Penting untuk Tahu Gejala Umumnya