Cairan Praejakulasi Tak Bisa Tularkan Penyakit Kelamin & Tak Bikin Hamil?

Kamis, 27 Februari 2020 | 18:17 WIB
Cairan Praejakulasi Tak Bisa Tularkan Penyakit Kelamin & Tak Bikin Hamil?
Ilustrasi cairan praejakulasi. (Pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hingga kini masih banyak orang yang bertanya-tanya apakah cairan praejakulasi atau precum dapat membuat perempuan hamil.

Sebenarnya, cairan praejakulasi berasal dari kelenjar cowper, kelenjar kecil yang terletak di dasar penis. Fungsi dari cairan ini adalah untuk melumaskan uretra, sehingga mempermudah sperma dialirkan keluar.

Sedangkan sperma diproduksi oleh testis.

Namun, menurut Hello Sehat, meski keduanya diproduksi di organ yang berbeda, bukan berarti cairan praejakualasi bebas dari sperma.

Baca Juga: Pria yang Suka Makan Burger Punya Testis Lebih Kecil dan Pengaruhi Sperma

Berdasarkan penelitian yang melibatkan 27 orang, dilansir NCBI, ditemukan 10 orang di antaranya memiliki sperma dalam cairan praejakulasinya.

Sperma (Freepik)
Sperma (Freepik)

Sperma yang terkandung di dalam precum pun hanya sedikit, mengingat cairan ini hanya sekitar 4 ml.

Tapi, bukan berarti sedikitnya sperma ini tidak dapat membuat hamil.

"Cairan praejakulasi jika mengandung spermatozoa ada kemungkinan bisa membuat hamil jika konsenstrasi spermatozoanya cukup banyak," jelas Ketua Asosiasi Seksologi Indonesia Denpasar sekaligus dosen Fakultas Kedokteran Univeristas Udayana, Bali, Made Oka Negara, pada Suara.com, Kamis (27/2/2020).

Tetapi kemungkinannya memang sangat kecil, tambahnya.

Baca Juga: Menyemprot Precum Sebabkan Kehamilan?

Cairan precum juga tidak menutup kemungkinan untuk tidak menularkan penyakit kelamin, salah satunya gonore yang menyerang uretra.

Kelenjar cowper, tempat diproduksinya cairan precum, sangat rentan terhadap infeksi bakteri yang membuat bakteri hidup dalam kelenjar tersebut dalam waktu lama.

HIV juga dapat menular melalui cairan praejakulasi, hal ini telah dibuktikan dalam sebuah penelitian. Inilah alasan pentingnya melakukan seks aman.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI