Gegar Otak karena Skull Breaker Challenge, Uji Coba Vaksin Corona Covid-19

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Rabu, 26 Februari 2020 | 21:48 WIB
Gegar Otak karena Skull Breaker Challenge, Uji Coba Vaksin Corona Covid-19
Ilustrasi cedera kepala dan gegar otak. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gegar Otak karena Skull Breaker Challenge, Uji Coba Vaksin Corona Covid-19

Skull breaker challenge yang viral di TikTok kembali makan korban, setelah seorang remaja mengalami gegar otak. Ada pula kabar terbaru tentang vaksin virus Corona Covid-19 yang sedang diuji hingga penyakit karena makan kotoran.

Semuanya tersaji lengkap di rubrik 5 berita kesehatan menarik hari ini, Rabu (26/2/2020).

1. Tantangan Break Skull Kembali Makan Korban, Remaja Pria Alami Gegar Otak

Baca Juga: Berjibaku Lawan Corona Covid-19, Tenaga Kesehatan Dapat Durian Gratis!

Ilustrasi aplikasi TikTok. [Shutterstock]
Ilustrasi aplikasi TikTok. [Shutterstock]

Tantangan Skull Breaker beberapa waktu ini tengah populer di kalangan pengguna TikTok. Tantangan ini mengharuskan seseorang melompat di tengah-tengah dua orang yang akan menjegal kaki orang yang melompat tersebut hingga terjatuh.

Meski ini bertujuan untuk menghibur, sayangnya risiko yang dipertaruhkan tidak lah sepadan.

Baca selengkapnya

2. Masuk Tahap Uji Klinis, AS Akan Uji Coba Vaksin Covid-19 Pada Manusia

Uji Coba Vaksin Covid-19. (Shutterstock)
Uji Coba Vaksin Covid-19. (Shutterstock)

Sudah dua bulan belakangan masyarakat dunia dilanda wabah novel coronavirus atau Covid-19, yang telah menginfeksi 80.997 orang dan jumlah korban jiwa mencapai 2.764. Beragam cara diupayakan agar wabah covid-19 ini bisa disudahi, salah satunya dengan membuat vaksin covid-19.

Baca Juga: Peneliti: Penyebaran Virus Corona Covid-19 Lebih Mirip Flu Ketimbang SARS

Kabar baiknya, perusahaan pembuat obat Moderna bermitra dengan National Institutes of Health telah mengembangkan vaksin untuk virus corona covid-19, dan saat ini batch pertama vaksin telah dikirim untuk dilakukan uji klinis fase 1 pada manusia di Amerika.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI